Asosiasi Industri Mesin Perkayuan dan Furniture China Siap Sukseskan IndoWood Expo Surabaya 2025

 Ekonomi

 

Delegasi pelaku industri mesin perkayuan dan furnitur asal China yang tergabung dalam Kamar Dagang Mesin Perkayuan Dongguan Dalingshan China dalam kunjungannya ke industri mebel anggota HIMKI di Jawa Timur melakukan diskusi dengan pengurus HIMKI terkait pelaksanaan IndoWood Expo yang akan digelar di Surabaya pada Juni 2025.

MALANG (Tilongkabilanews.id) – Pelaku industri mesin perkayuan dan furnitur  asal China yang tergabung dalam Kamar Dagang Mesin Perkayuan Dongguan Dalingshan China secara tegas memberikan dukungan untuk mensukseskan pameran industri permesinan dan furniture ‘IndoWood Expo Surabaya’ yang akan dilaksanakan pada Juni 2025.

Keseriusan pelaku industri mesin perkayuan asal Negara Tirai Bambu untuk mensukseskan pameran tersebut dibuktikan dengan melakukan kunjungan  ke beberapa pabrik furnitur anggota HIMKI(Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia) yang ada di JawaTimur.

Kunjungan delegasi industri mesin perkayuan asal China itu sendiri dipimpin langsung oleh Ketua Delegasi Dongguan Dalingshan Woodworking Machinery Chamber of Commerce (DDWMC), Mr. Chen Gong Bin.

Mr Chen sendiri dalam kunjungan ke pabruk furnitur di  Jawa Timur itu membawa rombongan sebanyak 16 perusahaan mesin perkayuan dan furniture .

“Kami atas nama Kamar Dagang Mesin Perkayuan Dongguan Dalingshan China mengucapkan terima kasih yang tulus kepada jajaran pengurus HIMKI baik pusat maupun wilayah Jawa Timur yang telah menerima permintaan kami untuk menjadi tuan rumah kunjungan ke beberapa perusahaan furniture yang ada di Kawasan Jawa Timur, mulai dari tanggal 6 sampai dengan 10 Januari 2025,” jelas Mr. Chen di hadapan pengurus dan anggota HIMKI yang hadir di acara diskusi yang berlangsung di PT. Gatra Mapan di Jl. Tegal Mapan no 18, Pakisjajar, Pakis, Malang, Jawa Timur seperti yang disampaikan dalam keterangan pers dari HIMKI yang diterima Redaksi Tilongkabilanews.id, Selasa(7/1/2025).

Pada kesempatan itu Mr. Chen juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran pengurus HIMKI yang telah mengakomodasi dan memberikan kesempatan berharga ini kepada delegasi dan asosiasinya untuk mengetahui jenis mesin-mesin yang dibutuhkan anggota HIMKI, sehingga pada pameran IndoWood Expo nanti membawa produk yang tepat.  Menurut Mr Chen acara diskusi seperti ini  merupakan pertemuan yang tepat bagi pihaknya untuk melakukan kolaborasi yang strategis untuk kedua belah pihak.

Mr. Chen percaya  kunjungan ini sangat bermanfaat dalam memperkuat kemitraan kedua belah phak dan dapat memperdalam pemahaman mereka tentang potensi yang ada di sini.

‘’Kami berharap dapat terlibat dalam diskusi dan mencari cara untuk lebih meningkatkan kerja sama kedua belah pihak,’’tutur Mr. Chen

Delegasi pelaku industri mesin perkayuan dan furnitur asal China yang tergabung dalam Kamar Dagang Mesin Perkayuan Dongguan Dalingshan China melakukan kunjungan ke Indonesia,

Sementara Ketua Panitia penyambutan delegasi China, Veronika R Anggaini mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum HIMKI yang telah memberikan kepercayaan penuh kepadanya dalam penyambutan ini untuk mensukseskan pameran industri permesinan dan furniture yang pertama di Surabaya.

Hal yang sama disampaikannya kepada pimpinan DPD HIMKI Jawa Timur dan pengurus yang ikut mengawal acara ini, sehingga dapat terwujud tanpa ada kendala yang berarti.

Demikian juga kepada Mr. Chen dan rombongan, Vika, sapaan akrab Veronika, mengucapkan terima kasih atas kehadiran delegasi DDWMC dan ajakan kolaborasinya.

Menurut Vika, kerjasama ini tentu sangat penting untuk kedua belah pihak dimana Indonesia membutuhkan mesin-mesin yang bagus dengan harga terjangkau, sementara mereka membutuhkan pasar yang besar seperti Indonesia..

‘’ Kita ketahui bersama bahwa pemerintah China sedang giat-giatnya mendorong ekspor mesin produksinya ke pasar global. Terkait dengan itu HIMKI  mencoba untuk memanfaatkan momen ini guna menarik investasi sekaligus dukungan teknologi demi daya saing industri furnitur dan kerajinan Indonesia di kancah internasional,’’beber Vika

Selain ke Gatra Mapan, Delegasi DDWMC juga berkunjung ke beberapa perusahaan yang ada di Jawa Timur seperti Bangun Sarana Wreksa (Unggul Group) Malang, Domusindo Pasuruan, Kurnia Anggun, Integra Group, Multi Manao, Nippo Tech Sejahtera dan Katwara.

Sebelumnya, lebih tepatnya ketika HIMKI hadir di pameran The 24th China Shunde (Lunjiao) International Woodworking Machinery and Furniture Raw and Auxiliary Materials Expo yang diselenggarakan di China beberapa waktu lalu, HIMKI mendapat support dari tiga raksasa industri mesin perkayuan dan furniture, yaitu Shunde Yongqiang, Richfruits, dan Nanxing Machinery, dalam pameran yang akan digelar pada 19–21 Juni 2025 di Surabaya.

Ketiga perusahaan besar ini telah memberikan komitmen untuk bepartisipasi di pameran IndoWood Expo.  Keterlibatan mereka menjadi bukti nyata potensi IndoWood Expo sebagai platform strategis untuk memajukan industri perkayuan dan furniture nasional.

Lebih lanjut Vika menuturkan, Shunde Yongqiang, yang berbasis di Guangdong, dikenal sebagai produsen mesin finger joint shaper terkemuka. Dengan fasilitas seluas 10.000 meter persegi, produk unggulan mereka telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Asia Tenggara dan Timur Tengah. 

Sementara itu, Richfruits Co., Ltd., pelopor teknologi pelapisan UV dari Guangzhou, menawarkan solusi ramah lingkungan yang efisien untuk sektor furnitur dan lantai.Perusahaan ini telah menjangkau lebih dari 50 negara.

‘’Sedangkan Nanxing Machinery, yang berbasis di Dongguan, memproduksi peralatan produksi furnitur panel. Nanxing dikenal dengan inovasi pada mesin panel saw otomatis dan sistem pengeboran canggih, yang banyak digunakan oleh produsen furnitur modern,’’imbuh Vika.

Pada kesempatan itu, Vika megemukakan alasan dipilihnya Surabaya sebagai lokasi penyelenggaraan pameran, yaitu untuk mengimbangi dominasi pameran furnitur di wilayah barat Jawa.

Vika menambahkan, selama ini, hampir semua pameran perdagangan furnitur diadakan di Jakarta. Padahal, Jawa Timur, adalah pusat produksi furnitur terbesar di Indonesia dengan akses yang strategis ke wilayah lain, termasuk Sulawesi dan Kalimantan.

‘’Faktor lain yang membuat Surabaya menarik adalah biaya tenaga kerja dan harga pengembangan lahan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan Jawa Barat. Hal ini mendorong perusahaan manufaktur untuk berpindah dari barat ke timur,’’ujar Vika.

KataVika,  Pemerintah Indonesia juga menawarkan berbagai insentif untuk menarik investasi asing langsung (FDI), termasuk keringanan pajak dan subsidi di kawasan industri.

‘’Banyaknya dukungan dari berbagai pihak membuat HIMKI optimis dengan pameran IndoWood Expo. Pameran ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pameran tetapi juga pusat inovasi teknologi. HIMKI ingin menjadikan pameran ini sebagai katalis bagi perkembangan industri perkayuan dan furnitur nasional,’’pungkas Vika.(Lili)

banner 468x60

Author: 

Related Posts