Jamiluddin Ritonga: Pak Jokowi Kalau Marah Jangan Ancam Reshuffle 

 Nasional

 

M. Jamiluddin Ritonga,Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul

JAKARTA (Tilongkabilanews.id)-Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya akan segera melakukan reshuffle. Indikasinya, ia mulai jengkel dan menyindir Mentan dan Menkes soal impor, termasuk Menteri BUMN.

Pengamat komunikasi politik Univetsitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan Jokowi sebetulnya tak perlu marah, apalagi menyindir menterinya di depan umum, hanya untuk mereshuffle.

‘’Sebab, sebagai presiden tak baik bila menunjukan amarah dan memyindir pembantunya dihadapan rakyatnya,’’ujar Jamiluddin dalam keterangan persnya, Minggu (27/3/2022) pagi.

Menurut Jamiluddin, pemimpin seharusnya mampu mengendalikan amarah di depan umum. Pemimpin yang tak mampu mengendalikan amarahnya akan menurunkan wibawanya sendirinya.

Apalagi soal reshuffle lanjutnya, itu menjadi hak prerogatif presiden. Karena itu, tak sepatutnya amarah dan menyindir pembantunya dikaitkan dengan reshuffle.

‘’Kalau presiden menilai kinerja pembantunya rendah, maka langsung saja reshuffle tanpa terlebih dahulu mempermalukannya di depan umum. Dengan begitu, presiden mengangkat menteri dengan baik dan memberhentikannya juga dengan cara baik,’’tutur dia.

Lagi pula kata Jamiluddin, kalau reshuffle terlalu sering, orang akan bertanya, yang salah presidennya atau menterinya. Karena bisa saja  seleksi menteri yang tidak ketat, sehingga kualitasnya memang tak layak menjadi menteri. Kalau ini yang terjadi, tentu yang salah bukan sang menteri, tapi justru yang memilihnya.

‘’Tapi ada juga kemungkinan, kualitas menteri cukup handal. Hanya saja arahan terhadapnya yang tak jelas, sehingga sang menteri tak dapat bekerja maksimal.,’’tutup Jamiluddin. (Lili).

 

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.