Seabad Metrologi Legal di Indonesia Momentum Metrologi  Menjaga Ketahanan Pangan Nasional

 Ekonomi

 

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga saat memberikan sambutan pada acara Puncak Peringatan Hari Metrologi Sedunia yang bertepatan dengan 100 tahun Metrologi Legal di Indonesia, berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

JAKARTA(Tilongkabilanews.id)- Perlindungan konsumen dan tertib niaga menjadi tujuan akhir dalam penyelenggaraan kegiatan metrologi legal di Indonesia.  Sementara keberadaan metrologi legal di Indonesia sendiri  pada Selasa (23 Mei)2023 ini sudah mencapai usia 100 tahun atau satu abad dan bertepatan puncak peringatan Hari Metrologi Sedunia (World Metrology Day) 2023.

Puncak peringatan Hari Metrologi Sedunia yang bertepatan dengan 100 tahun Metrologi Legal di Indonesia  pun diperingati Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Metrologi, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) dengan tema ‘Metrologi Mendukung Ketahanan Pangan’.

‘’ Dengan momen seabad metrologi legal di Indonesia, akan menjadi momentum untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan metrologi legal khususnya menjaga ketahanan pangan agar konsumen Indonesia memperoleh barang/komoditas yang bermutu, tepat ukuran/takaran, dan harga yang tepat. Tertib ukur wujud perdagangan yang adil dan berdaya saing,’’ujar Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga saat memberikan sambutan pada acara Puncak Peringatan Hari Metrologi Sedunia yang bertepatan dengan 100 tahun Metrologi Legal di Indonesia, berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Wamendag Jerry menambahkan, metrologi berperan untuk meningkatkan jaminan kebenaran pengukuran dan ketertelusuran melalui persetujuan tipe, tera/tera ulang dan pengawasan serta mendukung peningkatan daya saing produk dalam negeri melalui pengukuran kualitas dan kuantitas produk.

Jerry menyampaikan pengukuran yang tepat dan sesuai, tidak hanya mempengaruhi ketahanan pangan, tetapi juga surplusnya perdagangan Indonesia.

‘’Dengan adanya pengukuran atau standar yang tepat ini, perdagangan Indonesia mengalami surplus  yang bisa  bertahan hingga 36 bulan berturut-turut sejak 2020,’’ucap Wamendag Jerry.

Sementara Plt. Dirjen PKTN, Moga Simatupang mengatakan dalam proses produksi, metrologi digunakan untuk mengukur dan memantau berbagai parameter yang memengaruhi kualitas dan keamanan pangan. ‘’Beberapa parameter ini termasuk kadar air, pH, kandungan gizi, kontaminan, residu pestisida, dan mikroba patogenik,’’Moga Simatupang menyebutkan.

Moga menambahkan pengukuran parameter itu dilakukan untuk memastikan pemenuhan regulasi, konsistensi produk, masa simpan, serta cita rasa.   ‘Pengukuran yang akurat dan terpercaya dalam hal-hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa produk pangan memenuhi standar keamanan dan kualitas yang diterapkan,” tutur Moga.

Menurut Direktur Metrologi Sri Astuti, pada 2022, skor Indeks Ketahanan Pangan Global (Global Food Security Index/GFSI) Indonesia tercatat sebesar 60,2 poin. Berdasarkan laporan Economist Impact, skor tersebut mengalami peningkatan 1,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 59,2 poin. Skor indeks tersebut menjadikan ketahanan pangan Indonesia pada 2022 dalam kategori moderat (skor 55—69,9 poin). Indonesia berada di peringkat ke-63 dari 113 negara.

“Tantangan yang dihadapi dalam peningkatan ketahanan pangan adalah pertambahan jumlah penduduk. Selain itu, jumlah penduduk dan perubahan pola iklim di Indonesia menjadi tantangan pula dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” tutur Sri.

Sri menjelaskan, beberapa rekomendasi yang dapat diberikan dalam menghadapi tantangan diantaranya optimalisasi skema Dana Alokasi Khusus Tematik pengembangan food estate dan penguatan sentra produksi pangan untuk aktivasi peran Unit Metrologi Legal (UML), penguatan infrastruktur metrologi dalam kerangka kontrol penggunaan meter kadar air dan terbangunnya sistem ketertelusuran pengukuran kadar air nasional, peningkatan sinergitas antar pemangku kepentingan ketahanan pangan, optimalisasi DAK nonfisik, serta mendorong pendirian Unit Metrologi Legal sesuai Undang Undang Otonomi Daerah.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara hibrida ini turut dilaksanakan peluncuran seri perangko ‘Seabad Metrologi Legal di Indonesia’, peresmian program ‘Metrologi Legal Mendukung UMKM Jabar’, dan peluncuran 100 Juru Takar untuk Mendukung SPBU Menakar dengan Jujur (Manjur). Selain itu, juga diselenggarakan Seminar Nasional yang menghadirkan narasumber di antaranya perwakilan Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) Jerman Felicitas Schneider; Direktur Metrologi Sri Astuti; dan Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Mekanika, Radiasi dan Biologi Badan Standardisasi Nasional (BSN) Wahyu Purbowasito; dan Kepala Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Inosentius Samsul.

Selan itu acara tersebut dihadiri Kepala Badan Standardisasi Nasional, Kukuh S. Achmad serta para pejabat Eselon I dan Eselon II di lingkungan Kementerian Perdagangan.(Lili).

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.