JAKARTA(Tilongkabilanews.id)- Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) berencana pada tahun depan akan menggelar pameran Indo Wood Ekspo Surabaya 2025. Perhelatan pameran tersebut akan menjadi ajang penting bagi pelaku industri perkayuan dan furnitur di dalam negeri. Pasalnya pameran Indo Wood Ekspo Surabaya 2025 yang akan diaksanakan di Grand CityMall Surabaya selama tiga hari itu mendapat dukungan besar dari sejumlah perusahaan alat perkayuan berat asal China.
Wakil Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Bidang Keuangan, Veronika R. Anggraini dalam keterangan persnya yang diterima Redaksi Tilongkabilanews.id, Senin(16/12/2024) menyebutkan tiga raksasa perusahaan industri alat perkayuan asal China yang mendukung digelarnya pameran Indo Wood Ekspo Surabaya 2025,yaitu Shunde Yongqiang, Richfruits, dan Nanxing Machinery
‘’Kepastian tiga raksasa industri asal China memberikan dukungan kepada HIMKI dalam rangka diadakan pameran yang akan digelar pada 19–21 Juni 2025, setelah kami melakukan lawatan ke China dan sekaligus menghadiri undangan resmi panitia The 24th China Shunde (Lunjiao) International Woodworking Machinery and Furniture Raw and Auxiliary Materials Expo,’’ujar Veronika yang akrab disapa Vika.
Lanjut Vika, ketiga perusahaan besar ini telah memberikan komitmen untuk hadir di pameran Indo Wood Ekspo Surabaya 2025
Kata Vika, keterlibatan ketiga perusahaan industri besar tersebut menjadi bukti nyata potensi Indo Wood Ekspo sebagai platform strategis untuk memajukan industri perkayuan nasional.
Pada kesempatan itu Vika pun tidak lupa memberikan informasi sekilas profil ketiga perusahaan asal China yang akan hadir meramaikan pameran di Surabaya.
Shunde Yongqiang, yang berbasis di Guangdong, dikenal sebagai produsen mesin finger joint shaper terkemuka. Dengan fasilitas seluas 10.000 meter persegi, produk unggulan mereka telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Asia Tenggara dan Timur Tengah. Sementara itu, Richfruits Co., Ltd., pelopor teknologi pelapisan UV dari Guangzhou, menawarkan solusi ramah lingkungan yang efisien untuk sektor furnitur dan lantai. Perusahaan ini telah menjangkau lebih dari 50 negara.
Sementara itu, Nanxing Machinery, yang berbasis di Dongguan, memproduksi peralatan produksi furnitur panel. Nanxing dikenal dengan inovasi pada mesin panel saw otomatis dan sistem pengeboran canggih, yang banyak digunakan oleh produsen furnitur modern.
Mengapa Surabaya?
Menurut Vika, Surabaya dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan pameran untuk mengimbangi dominasi pameran furnitur di wilayah barat Jawa. “Selama ini, hampir semua pameran perdagangan furnitur diadakan di Jakarta. Padahal, Jawa Timur, khususnya Surabaya, memiliki potensi yang besar,” jelasnya. Jawa Timur adalah pusat produksi furnitur terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan akses yang strategis ke wilayah lain, termasuk Kalimantan.
Faktor lain yang membuat Surabaya menarik adalah biaya tenaga kerja dan harga pengembangan lahan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan Jawa Barat. “Hal ini mendorong perusahaan manufaktur untuk berpindah dari barat ke timur,” tambah Vika.
Pemerintah juga menawarkan berbagai insentif untuk menarik investasi asing langsung (FDI), termasuk keringanan pajak dan subsidi di kawasan industri.
Pemerintah sendiri telah mengalokasikan dana sebesar Rp3,33 miliar pada 2024 untuk memperkuat rantai nilai industri kayu dan furnitur.
‘’Adapan alasan perlunya investasi ini, yaitu dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi sekaligus meningkatkan kualitas produk mebel Indonesia, yang menjadi salah satu penopang utama ekspor nasional,’jelas Vika.
Dia mengungkapkan, ekspor produk kehutanan Indonesia hingga Agustus 2024 mencapai angka US$8,22 miliar. Dari jumlah tersebut, sektor mebel dan kerajinan berkontribusi besar, dengan nilai ekspor yang diproyeksikan mencapai US$2,5 miliar. Angka ini menjadikan mebel salah satu sektor strategis dalam mendukung PDB nasional.
‘’Dengan hadirnya perusahaan-perusahaan besar seperti Shunde Yongqiang, Richfruits, dan Nanxing, Indo Wood Ekspo Surabaya 2025,kita berharap tidak hanya menjadi ajang pameran tetapi juga pusat inovasi teknologi. Untuk itu,HIMKI menginginkan pameran ini menjadi katalis bagi perkembangan industri perkayuan nasional,” imbuhVika,
Dia memambahkan,dengan adanya dukungan dari perusahaan global, lokasi strategis, serta investasi besar pemerintah menjadi kombinasi sempurna untuk menjadikan Indo Wood Ekspo Surabaya sebagai magnet baru bagi pelaku industri, baik dalam maupun luar negeri. (Lili).