KENDAL (Tilongkabilaews.id) – Dalam memenuhi kebutuhan pangan, salah satunya komoditi beras, selama ini Indonesia selalu mengandalkan impor dari negara –negara penghasil beras.
‘’Kita ketahui selama ini Indonesia selalu ketergantungan impor dalam memenuhi kebutuhan pangan, seperti beras. Diketahui pada 2018, sebanyak 1,8 juta ton beras yang diimpor dari tiga negara penghasil beras di Asia, yaitu Vietnam, Thailand dan India,’’kata Direktur Perum BULOG, Budi Waseso pada kegiatan Press Tour dan Media Gathering FORWABUL yang diselenggarakan oleh Tim Humas Sekretariat Perusahaan Perum BULOG sekaligus mengunjungi pabrik penggilingan dan pengolahan beras modern (Modern Rice Milling Plant/MRMP) berlokasi di Kabupaten Kendal – Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022).
Namun sekarang ini Lanjut Budi Waseso yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, sekarang ini sekitar tiga tahun lebih Perum BULOG tidak melakukan impor beras untuk memenuhi pangan masyarakat di dalam negeri.
Untuk memenuhi ketersediaan pasokan beras bagi masyarakat di dalam negeri, kata Buwas, Perum BULOG mengutamakan gabah/beras hasil produksi petani lokal dalam program pengadaan, ketimbang melakuka impor yang menguntungkan petani luar negeri
‘’Kalau bukan kita siapa lagi yang peduli memperhatikan nasib petani bangsanya sediri,’tutur mantan Kabareskrim Polri yang menaruh perhatian terhadap nasib petani Indonesia.,”tutur Buwas.
Buwas menyatakan komitmen BULOG tidak perlu diragukan dalam keberpihakannya kepada petani di Indonesia. Kata Buwas lebih lanjut, petani Indonesia sekarang tidak perlu repot-repot dalam memproduksi beras. Maksudnya, tugas petani di dalam negeri sekarang ini tugasnya hanya memproduksi gabah kering panen sebanyak mungkin dan tidak perlu memikirkan proses pengeringan dan menggilingnya.
‘’Adapun hasil panen bisa langsung dijual ke BULOG. Berapapun banyaknya hasil panen, BULOG siap menyerap gabah yang diproduksi petani,’’ucap Buwas.
Buwas mengemukakan,untuk memproses gabah yang di hasilkan petani dijadikan beras, Perum BULOG pun sudah membangun infrastruktur pabrik penggilingan dan pengolahan beras modern (Modern Rice Milling Plant/MRMP) sebanyak 10 unit di daerah-daerah sentra produksi padi Indonesia. Salah satu MRMP yang dimliki Perum BULOG ini berlokasi di Kabupaten Kendal – Jawa Tengah.
Menurut Buwas, dengan memiliki MRMP ini, BULOG akan menjadi “King of Rice” atau Raja Perberasan nasional. Terkait untuk mewujudkan mimpinya menjadi Raja Perberasan Nasional itu, sekarang ini Perum BULOG sedang fokus kepada infrastruktur penggilingan dan pengolahan gabah beras. ‘’Sekarang sudah dibangun sebanyak 10 unit dan selanjutnya akan ditambah 3 unit lagi sehingga nanti akan ada 13 unit MRMP seperti yang di Kendal ini”, kata Buwas.
Pembangunan infrastruktur MRMP ini ungkas Buwas bertujuan untuk membantu petani dan menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern yang terdiri dari mesin pengering (dryer), unit penggilingan padi (RMU) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna (color sorter).
“Satu unit MRMP BULOG seperti yang di Kendal ini dilengkapi dengan mesin pengering berkapasitas 120ton/hari, RMU berkapasitas 6 ton/jam dan 3 unit SILO berkapasitas simpan 2.000 ton” tambah Buwas. (LILI)