JAKARTA (Tilongkabilanews.id) – Kementerian Perdagangan bersinergi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Penggerak Muda Pasar Rakyat. Kemendag optimis kegiatan ini dapat meningkatkan daya saing pedagang dan pengelola pasar rakyat serta memberi pengalaman penting bagi mahasiswa bekerja di pasar rakyat.
Sinergi dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ‘Penguatan dan Pemberdayaan Pasar Rakyat melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka’. Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilaksanakan secara virtual,Selasa (18/1/2022).
“Dengan sinergi ini, mahasiswa akan membantu pemerintah melaksanakan program dan kebijakan terkait pembinaan kepada pedagang dan pengelola pasar rakyat secara komprehensif. Nantinya, kerja sama ini akan turut menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa yang akan datang,” ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan dengan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, serta disaksikan oleh Mendag Lutfi dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim.
Ruang lingkup perjanjian kerja sama ini antara lain implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka melalui Magang Bersertifikat ‘Penggerak Muda Pasar Rakyat’ dalam bentuk tiga kegiatan, yaitu Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Rakyat, Penerapan Digitalisasi Pasar Rakyat, serta Aktivasi Sekolah Pasar dan pertukaran data dan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Magang Bersertifikat ‘Penggerak Muda Pasar Rakyat’ sendiri bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa di pasar rakyat selama satu semester.
Mahasiswa nantinya akan mendapatkan keterampilan, mampu menyelesaikan permasalahan pekerjaan yang kompleks, adaptif, dan soft skill lainnya seperti etika profesi pekerjaan, komunikasi, dan kerja sama. Berdasarkan survei penduduk pada 2020, jumlah usia produktif di Indonesia mencapai 70,7 persen, yang artinya, banyak tenaga kerja atau sumber daya manusia produktif yang dapat terpakai dan perlu disiapkan.
Semakin besar bonus demografi, semakin besar pula suatu negara dapat memacu pertumbuhan ekonominya. Salah satunya melalui investasi sumber daya manusia dan penyediaan lapangan pekerjaan.
“Bonus demografi ini harus dimanfaatkan dengan optimal. Jumlah usia produktif yang saat ini mencapai 70,7 persen dari jumlah total penduduk Indonesia harus disiapkan sebaik mungkin sehingga adaptif dengan permasalahan yang ada di masyarakat khususnya di sektor perdagangan pasar rakyat” imbuh Mendag.
Magang Bersertifikat ‘Penggerak Muda Pasar Rakyat’ direncanakan akan dilaksanakan di beberapa pasar rakyat yang tersebar di 15 kabupaten/kota, yaitu Kota Palembang, Kota Padang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Denpasar, Kota Samarinda, Kota Malang, Kota Surakarta, Kota Kupang, Kota Manado, Kabupaten Gowa, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Banyumas. Pelaksanaan magang dilakukan mulai Tahun Ajaran Semester Genap 2022 pada 7 Februari—22 Juli 2022.
Mendikbudristek Nadiem menyampaikan, pihaknya sangat menyambut baik sinergi ini. Diharapkan dengan dilaksanakannya program ini, dapat turut mendorong pemulihan ekonomi nasional.
“Kita membutuhkan ide-ide brilian dari para mahasiswa untuk membangun kembali perekonomian Indonesia, yang salah satunya dengan menguatkan pasar rakyat,” ujar Nadiem
Menurut Dirjen PDN Oke Nurwan, Kemendag akan terus mendorong inovasi dalam upaya penguatan dan pemberdayaan pasar rakyat, termasuk melalui kerja sama dengan akademisi dan penyiapan talenta muda sebagai potensi dari bonus demografi Indonesia.
“Kemendag akan terus mendorong dan menggiatkan program penguatan serta pemberdayaan pasar rakyat melalui keterlibatan akademisi di wilayah-wilayah lainnya, sehingga pasar rakyat nantinya menjadi lebih berdaya saing,” pungkas Oke.(Lil).