Karena Harga Naik, Beras Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Gorontalo

 Ekonomi

 

Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer (kiri) memberikan sambutan pada High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bertampat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Jumat (17/3/2023). (Foto: Fikri-Kominfotik)

GORONTALO(Tilongkabilanews.id)- Beras saat ini merupakan komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Gorontalo, karena ada kenaikan harga. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat inflasi pada Februari 2023 menyebutkan, beras ini menjadi penyumbang tertinggi di Gorontalo, yaitu sebesar 0,0616 persen.

’Beras menjadi komoditi utama penyumbang inflasi saat ini, bukan hanya terjadi di Gorontalo, tetapi juga secara nasional. Hal ini diakibatkan harga beras di pasaran mengalami lonjakan,’’ujar Penjagub Hamka dalam sambutannya saat membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Jumat (17/3/2023).

 Sementara untuk pasokan beras sendiri, Hamka memastikan pasokan beras di Gorontalo masih mencukupi. Bahkan stok beras yang tersedia di gudang BULOG sekarang ini berlebihan.

‘’ Untuk itu tadi kami mengusulkan ke pak Wali Kota kiranya dapat menyediakan lapak khusus di pasar sentral untuk Bulog menjual komoditasnya. Kami butuh peran Bulog, agar harga beras terkendali,” jelas Hamka

Lebih lanjut, Hamka menuturkan dalam menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), TPID kabupaten dan kota diminta melakukan pemantauan langsung harga di lapangan khususnya beras, minyak goreng dan cabe rawit. Selain itu, bupati/walikota juga diminta mengintensifkan operasi pangan murah yang menjual sembako dengan harga distributor.

“Imbau juga masyarakat untuk tidak melakukan aksi memborong kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadan dengan membuat video imbauan belanja yang bijak,” tutup Hamka.(UCI).

 

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.