
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menjalin kerjasama Dyandra Promosindo menyelenggarakan tiga seminar berskala internasional, di Free Function Area Convention Hall, JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 7- 9 Maet 2025.
JAKARTA (Tilongkabilanews.id)- Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menjalin kerjasama Dyandra Promosindo menyelenggarakan tiga seminar berskala internasional, Penyelenggaraan ketiga seminar berskala internasional itu diadakan pada 7– 9 Maret 2025, di Free Function Area Convention Hall, JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran tersebut diadakan dalam rangkaian pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur mengatakan kegiatan ketiga seminar berskala internasional ini merupakan baian dari penyelenggaraan pameran IFEX 2025.
‘’Selain itu, seminar ini menjadi wadah diskusi dan kolaborasi antara pelaku industri, akademisi, pemerintah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya,’’ujar Sobur kepada Tilongkabilanews.id. di Jakarta, Rabu (25/3/2025).
Lanjut Sobur, penyelenggaraan seminar tahun ini mengusung tema “Transformation and Acceleration of the Furniture and Craft Industry Towards Sustainable Exports”, yang menyoroti strategi percepatan industri mebel dan kerajinan menuju ekspor berkelanjutan.
Kata Sobur lebih lanjut dalam penyelenggaraan seminar ini, HIMKI dan Dyandra Promosindo menghadirkan narasumber terkemuka dari dalam dan luar negeri yang akan membahas berbagai isu strategis.
‘’Isu yang akan dibahas dalam seminar ini, yaitu pertama mengenai tren terbaru dalam desain furnitur, dekorasi rumah, dan kerajinan. Kedua, tentang digitalisasi dan penerapan teknologi dalam industri furnitur dan pengolahan kayu. Ketiga peluang ekspor furnitur Indonesia ke pasar global,’’jelas Sobur.
Sobur menyebutkan beberapa alasan utama diadakanya seminar ini. Pertama memetakan peluang pasar global. Kedua, menyediakan wawasan berbasis data tentang tren ekspor terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri untuk memperluas jangkauan produk mereka di pasar internasional.
Ketiga mendorong adopsi teknologi ramahl lingkungan. Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan inovasi teknologi produksi yang efisien dan berkelanjutan, guna meningkatkan daya saing industri di kancah global.
Keempat, meningkatkan kapasitas desain produk lokal. Upaya ini dilakukan dengan menggabungkan elemen budaya Indonesia dengan tren desain global melalui kolaborasi dengan desainer profesional, sehingga menghasilkan produk yang lebih kompetitif.
Kelima memperkuat akses terhadap bahan baku berkelanjutan. Membahas kebijakan tata kelola serta rantai pasok bahan baku yang mendukung keberlanjutan industri mebel dan kerajinan.
Keenam, mengembangkan strategi pemasaran digital. Memberikan panduan bagi pelaku industri dalam memanfaatkan e-commerce dan pemasaran digital guna memperluas pasar ekspor.
Ketujuh, merumuskan rekomendasi kebijakan industri. Memfasilitasi dialog antara pemerintah, industri, dan asosiasi guna menyusun kebijakan yang mendukung transformasi dan akselerasi ekspor berkelanjutan.
Pada kesempatan itu Sobur mengemukakan ,salah satu sesi unggulan dalam seminar ini akan mengangkat topik “Modernizing Machinery: Enhancing Productivity in Furniture and Craft Manufacturing”, yang membahas mengenai tren terbaru dalam otomatisasi dan digitalisasi industri mebel dan kerajinan. Selain itu juga mengenai strategi peningkatan produktivitas melalui modernisasi mesin dan oenerapan smart manufacturing dengan IoT, AI, dan sistem kontrol digital
‘’Tidak kalah penting juga sesi unggulan seminar ini menyoroti tentang studi kasus sukses dari perusahaan yang telah berhasil mengadopsi teknologi modern dan strategi investasi teknologi bagi pelaku industri,’’ujar Sobur.
Seminar ini kata Sobur diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret dan strategi komprehensif untuk mendorong daya saing industri mebel dan kerajinan Indonesia. ‘Sebagai salah satu sektor unggulan, industri mebel dan kerajinan ini berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja bagi jutaan tenaga kerja, serta menjadi penyumbang devisa melalui ekspor produk berkualitas tinggi,’’tutur Sobur.
Menurut Sobur dengan sumber daya alam yang melimpah—seperti kayu, rotan, bambu, dan serat alam lainnya—Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.
Demikian juga dengan adanya sentuhan seni dan budaya lokal yang khas semakin memperkuat daya tarik produk Indonesia di pasar global.
Namun kata dia, industri mebel dan kerajinan Indonesia ini juga menghadapi tantangan besar dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat. ‘’Sementara permintaan terhadap produk yang ramah lingkungan, inovatif, dan berbasis teknologi terus meningkat, menuntut pelaku industri untuk melakukan transformasi,’’ucap Sobur
Oleh karena itu tambah Sobur, inovasi desain, adopsi teknologi modern, serta penerapan praktik berkelanjutan menjadi langkah penting dalam memperkuat daya saing industri mebel dan kerajinan Indonesia di masa depan. (Lili).
\