
Fahmi Ramadhana selaku Ketua DPD HIMKI Banten juga Direktur FH Group
BANTEN (Tilongkabilanews.id)- Selama ini orang lebih mengenal Banten, dengan sebutan sebagai daerah para ‘’Jawara’’ yang cukup kesohor. Namun dibalik itu ternyata di daerah Banten tersimpan ‘’Harta Karun’’ yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan penduduknya. Harta karun yang dimaksud disini, yaitu ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, tapi belum dimanfaatkan secara optimal.
Harta karun berupa sumber daya alam yang ada di Banten ini, yaitu berupa bambu, batu fosil, kayu dan daun pandan.
Potensi alam yang melimpah ruah itu, menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang yang memiliki kreativitas tinggi untuk dijadikan sebuah produk yang memiliki nilai jual tinggi.
Terkait potensi alam yang melimpah ruah yang dianggap “’Harta Kartun’’ tersebut, DPD HIMKI Banten sebagai organisasi bisnis dibidang mebel dan kerajinan yang baru terbentuk merasa terpanggil untuk memanfaatkan dan mengembangkannya menjadi kegiatan bisnis. Langkah ini ditempuh DPD HIMKI Banten dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah dan kesejateraan warga, salah satunya para pengrajin yang ada di provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Jawa Barat tersebut.
‘’Untuk mencapai tujuan itu, masing -masing pengurus HIMKI di daerah Banten ini nantinya memiliki tugas untuk memberikan binaan kepada perajin, melakukan pelatihan, studi banding dengan daerah atau provinsi lain yang sudah maju dalam mengembangkan industri mebel maupun kerajinan,’’ ujar Ketua DPD HIMKI Banten Fahmi Ramadhana ketika berbincang dengan Tilongkabilanews.id, Kamis (22/8/2024).
Lebih lanjut Fahmi menjelaskan, Banten merupakan provinsi dengan letak geografis yang sangat strategis sebagai pintu gerbang Jawa-Sumatera yang membuat daerah Banten dilalui lalu lintas perdagangan internasional.
Terkait sumber daya alam berupa aneka ragam jenis bambu yang ada di Banten ini, di tangan para perajin anggota HIMKI dijadikan produk kerajinan yang lebih variatif lagi, mulai dari kerajinan tangan sampai ke tahap industri.
Demikian juga bahan baku kayu dibuat beragam kerajinan dengan daya jual yang tinggi. Bahkan limbah kayu pun dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat kerajinan seperti patung beragam cendera mata dari kayu dan dekorasi rumah.
Kemudian, batu fosil juga mempunyai daya jual yang cukup tinggi. Batu fosil disulap menjadi karya yang luar biasa oleh para pengrajin yang kreatif dan inovatif.
“Tidak hanya kerajinan tangan, batu fosil juga dimanfaatkan untuk melengkapi kebutuhan rumah, bukan hanya menjadi dekorasi, namun juga barang-barang seperti kursi, meja dan bahkan bak mandi bisa dibuat dari batu fosil,” ujar pengusaha muda sukses dan founder FH Grup.
Fahmi Ramadhana selaku Ketua DPD HIMKI Banten juga Direktur FH Group, perusahaan miliknya yang bergerak di industri pembuatan mebel dan kerajinan berharap adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah (Pemda) maupun pusat.
‘’Kami para perajin mebel dan kerajinan di Provinsi Banten ini sangat berharap adanya bantuan dan perhatian dari Pemda dalam pengembangan dan pengolahan produksi, akses permodalan dan pemasaran produk mebel dan kerajinan yang kami buat.,’’ harap Fahmi.
DPD HIMKI Banten, kata Fahmi menargetkan untuk meningkatkan ekspor produk mebel dan kerajinan yang dibuat para perajin di Banten.
‘’Selain berupaya meningkatkan ekspor, kami pun berupaya bagaimana agar usaha mebel dan kerajinan di Banten bisa dilirik konsumen global,’’ ucap Fahmi.
Selain menggarap pasar gloal, tambah Fahmi, DPD HIMKI Banten pun tetap masih menggarap pasar lokal yang dinilai masih potensial memberikan keuntungan.
‘’Untuk menggarap pasar lokal yang masih lumayan menarik ini, DPD HIMKI Banten bersama DPP HIMKI saat ini tengah menggarap pasar lokal yang pasarnya terus meningkat hampir Rp16 triliun per tahun,” pungkas Fahmi.(Lili)