Dongkrak Kinerja Sektor Industri, Kemenperin Fokus Tingkatkan Kualitas SDM Industri

 Ekonomi

 

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan.

JAKARTA (Tilngkabilanews.id)- Guna mendongkrak kinerja sektor industi di tanah air, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan fokus dalam meningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri nasional. Untuk meningkatkan kualitas SDM industri di tanah itu, , Kemenperin pun telah menyusun kebijakan pengembangan SDM industri yang kompeten melalui pelaksanaan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri dan menerapkan pola pendidikan dual system.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan mengatakan, untuk mendukung peningkatan kualitas SDM industri, Kemenperin telah memiliki 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, serta sembilan SMK-SMTI/SMAK yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

‘’Tersedianya unit pendidikan di lingkungan Kemenperin ini, yaitu  untuk mencetak calon tenaga kerja industri yang kompeten dan siap kerja,” kata, Masrokhan dalam keterangan persnya, Senin (12/6/2023).

Masrokhan menyebutkan lebih lanjut,salah satu unit pendidikan vokasi Kemenperin yang berlokasi di bagian timur Indonesia adalah Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng (Akom Bantaeng). Kampus ini menyelenggarakan pendidikan vokasi dengan penerapan sistem ganda (dual system), yakni komposisi 70% praktik dan 30% teori.

“Akom Bantaeng juga merupakan salah satu dari empat unit pendidikan tinggi Kemenperin yang didampingi oleh S4C, sebuah lembaga yang didukung pemerintah Swiss dan BPSDMI untuk melakukan pendampingan pengembangan sekolah dan peningkatan hubungan kemitraan dengan industri,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Emmy Suryandari.

Salah satu yang difasilitasi expert dari tim S4C Swiss adalah metode penyusunan kurikulum yang lebih dikenal sebagai DACUM atau Developing a Curriculum, yakni sebuah metode pengembangan kurikulum yang mempermudah dalam menggali kebutuhan kompetensi jabatan yang diterjemahkan dalam sebuah kurikulum pembelajaran.

Akom Bantaeng kini telah memiliki 26 mitra industri di bidang mineral dan logam. Selain itu, unit pendidikan tersebut juga akan menjajaki kerja sama penelitian industri dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Kami mengharapkan dukungan dan support dari industri untuk penyelenggaraan pendidikan Vokasi dalam mendukung ketercapaian sumber daya manusia yang berdaya saing,” ungkap Direktur Akom Bantaeng, Zainal Abidin. (Lili)

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.