Pemprov Gorontalo Yakin Target Penurunan Angka Stunting Dibawah 14 Persen Bisa Tercapai

 Daerah

 

Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo saat melakukan kunjungan ke dua desa di Kecamatan Anggrek Kabupate Gorontalo Utara, Senin (5/9/2022). Kehadiran Gamaria untuk meninjau pemberian imunisasi lengkap mencegah anak-anak dari stunting. Foto – Vivi

GORUT(Tilongkabilanews.id) – Kondisi kasus stunting di Provinsi Gorontalo saat ini masih berada di level 29 persen. Sementara Presiden Joko Widodo beberapa waktu memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah untuk berupaya menurunkan angka kasus stunting di masing-masing daerah  dengan target di bawah angka 14 persen.

Terkait masih tingginya kasus angka stunting di Provinsi Gorontalo, Ketua Tim Pengegrak PKK, Gamaria Purnamawati Monoarfa pun mengajak para pemangku kepentingan untuk bekerja keras menurunkan stunting di Gorontalo.

“Untuk menangani stunting ini banyak hal yang harus dilakukan, Kami berharap dukungan instansi terkait, kelurahan, kecamatan dan masyarakat bisa menurunkan angka stunting  di Provinsi Gorontalo ini di bawah angka 14 persen seperti yang ditargetkan Pak Presiden Jokowi,’’ujar isteri Penjabat Gorontalo, Hamka Hendra Noer saat melakukan kunjungan ke dua desa di Kecamatan Anggrek Kabupate Gorontalo Utara, Senin (5/9/2022). Dua desa  yang dikunjungi itu adalah Desa Ibarat dan Desa Hiyaoyile.

Lanjut Gamaria, upaya kerja keras menurunkan stunting di Gorontalo  dimulai dari Desa Ibarat. Di Desa  Ibarat ini pilot project penurunan angka stunting dan selanjutnya, jika project tersebut sukses, program ini akan diterapkan di desa-desa lain di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo.

‘’Dalam pilot projet ini pemerintah akan melakukan intervensi terhadap gizi anak dan aspek lain yang terkait peningkatan derajat kesehatan secara terpadu. Dengan program ini Pemerintah Provinsi Gorontalo yakin target 14 persen di tahun 2024 tercapai,’’imbuh Gamaria.

Sehubungan dengan itu, Gamaria Purnamawati Monoarfa meminta peran aktif dan dukungan para pihak untuk bersama-sama melakukan intervensi secara terpadu dalam upaya menurunkan angka stunting hingga di bawah 14 persen.

“Langkah awal kami adalah pemantauan gizi yang benar dan pengambilan data kemudian penimbangan, pemeriksaan ibu hamil, kemudian menentukan mana anak yang stunting atau tidak, setelah itu data ini akan kami telaah problemnya dimana dan ini insyaallah kami langsung melakukan intervensi,” ujar Gamaria

Di tempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman menjelaskan penurunan stunting bukan hanya peningkatan berat badan atau tinggi badan, stunting bukan hanya pendek dan kurus.

“Stunting itu anak pendek tidak sesuai umur, tinggi, panjang, kurang gizi, sakit lama, perkembangan kognitif tidak sesuai umur,” kata dr Yana

Yana Yanti Suleman meminta kader kesehatan jika menemukan anak tidak sesuai dengan usia perkembangannya, fisik atau mental segera didata.

Yana  juga mengingatkan hal lain yang harus didata adalah ibu hamil. Pasalnya ibu hamil itu masuk dalam 1000 hari pertama kehidupan seorang anak.

Ia  pun meminta ayahanda dan camat dan para pihak terkait untuk mendata jumlah ibu hamil, ibu hamil yang kurang gizi, dan yang sudah sehat.

“Ciri-cirinya mudah diketahui, Ketika datang ke Posyandu tidak bertambah berat badan. Dari data ini akan ada intervensi pemberian makanan tambahan,” tutur Yana Yanti Suleman.

Dalam kegiatan ini hadir juga pengurus PKK, Kepala BKKBN Provinsi Gorontalo, kepala desa, kepala Puskesmas, dan jajaran Pemerintah kabupaten Gorontalo Utara.(Azis).

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.