
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga
JAKARTA(Tilongkabilanews.id)-Usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) agar Pemilu 2024 diundur tentu sangat disesalkan. Cak Imin sebagai pihak yang mengusulkan tampaknya sudah menjadi bagian para oligarki untuk menggolkan penundaan pemilu.
‘’Ia terkesan menggadaikan partainya untuk kepentingan pribadinya,’’tutur Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, di Jakarta, Rabu (23/2/2022).
Menurut Jamil alasan yang disampaikan Cak Imin itu agar perbaikan ekonomi tidak terganggu, juga sangat tidak masuk akal. Sebab, selama Joko Widodo menjadi presiden, belum pernah pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen, sebagaimana yang sering dijanjikan.
Padahal sebelum pandemi Covid-19,ujar Jamiluddin, pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen. Petumbuhan ekonomi semakin jeblok selama pandemi Covid-19 menghantam Indonesia.
Karena itu,tegas Jamiluddin tidak ada keyakinan pertumbuhan ekonomi akan membaik bila Pemilu ditunda. Justeru dngan ditundanya Pemilu dikhawatirkan stabilitas politik akan terganggu.
‘’Kalau itu terjadi,maka pembenahan ekonomi justeru akan terganggu.Sebab, masalah trust akan membebani pemerintahan Jokowi.,’’kata dia.
Karena itu menurut mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 – 199, jalan terbaik tetap melaksanakan Pemilu pada tahun 2024. Melalui Pemilu inilah rakyat akan mempunyai harapan baru memilih presiden yang dapat memperbaiki ekonomi.
Suka tidak suka, masih banyak anak bangsa yang memiliki kemampuan lebih baik untuk memperbaiki carut marut negeri tercinta. Beri mereka kesempatan dengan melaksanakan Pemilu sesuai waktu yang sudah ditetapkan konstitusi.
‘’Cak Imin harus taat konstitusi, bukan malah berpihak kepada oligarki. Itupun kalau Cak imin tak ingin mendapat amarah dari anak neger,’’pungkas Jamiluddin.(Lili).