
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga
JAKARTA (Tilongkabilanews.id)- Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengemukakan, wacana penundaan Pemilu, tentu bukan alamiah. Tetapi ada aktor kakap yang mendisainnya.
‘’Aktornya tentu yang punya pengaruh politik besar. Aktor ini mendapat sokongan finansial dari para oligatki,’’kata Jamiluddin, kepada Tilongkabilanews.id, Jum’at(4/3/2022)malam.
Lanjut Jamiluddin, mereka menjadi satu kesatuan untuk menggolkan penundaan pesta demoraksi tersebut. Caranya dengan memobilisasi massa untuk menyuarakan penundaan pemilu.
Pejabat publik tertentu dilibatkan untuk meneruskan suara hasil mobilisasi. Mereka ini akan menyampaikan suara mobilisasi seolah-olah suara murni dari berbagai elemen masyarakat.
Pendapat umum palsu itulah, ujar Jamiluddin yang terus didesakkan agar didengar MPR. Tinggal MPR RI apa bisa dipengaruhi aktor politik dan para oligarki ?
Jamiluddin menyampaikan harapannya agar MPR RI menolak pendapat umum palsu itu. Peluang penolakan sangat besar, karena partai besar dan DPD sudah menolak penundaan pemilu.
Menurut Jamiluddin, peluang by design dari aktor politik kakap dan oligarki akan layu sebelum berkembang, bahkan berpeluang menjadi game over. (Lili).