JAKARTA (Tilongkabilanews.id)-Ketidakhadiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat pengukuhan Pengurus PBNU tidak mengejutkan. Cak Imin dinilai bukanlah gerbongnya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, yang ingin mengembalikan NU ke khittahnya sebagaimana yang dicita-citakan Gusdur.
‘’Karena itu, Cak Imin bisa jadi dinilai bukan bagian dari Gusdurian,’’kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, di Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Jamiluddin mengatakan lebih lanjut,Cak Imin kemungkinan juga dinilai sosok yang tidak loyal kepada Gusdur. Indikasi ke arah itu terlihat saat Cak Imin mengambil alih Ketua Umum PKB.Kejadian tersebut tampaknya masih membekas dikalangan Gusdurian.
Tampaknya hal itu juga, tambah Jamiluddin yang membuat Kepengurusan PBNU saat ini memasang jarak dengan PKB, khususnya Cak Imin. NU ucap Jamiluddin, sebagaimana diinginkan Gus Dur, ingin ada dimana-mana.
‘’Jadi,NU tampaknya ingin menunjukkan bukan bagian dari PKB. Tapi NU ingin mengatakan, PKB lah yang menjadi bagian dari NU. Pemikiran ini logis, karena memang NU yang membentuk PKB,’’ tutur mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 – 1999
Kalau NU memasang jarak, kata Jamil tentu yang rugi pastinya PKB. Sebab, mayoritas pendukung PKB warga NU. Hal itu tampaknya akan terlihat pada Pemilu 2024.(Lili).