Veronika “Srikandi Industri Mebel dan Kerajinan Nasional’’ Kecebur di Industri Mebel dan Kerajinan Diawali dari Hobi Berburu Belanja Kerajinan dan Patung

 Ekonomi

 

Direktur sekaligus pemilik CV Artisanvii, perusahaan yang bergerak di industri mebel dan kerajinan berbahan baku kayu jati dan rotan, Veroknika Anggraini. Srikandi Industri Mebel dan Kerajinan Nasional ini di DPP HIMKI diberi amanah sebagai Wakil Ketua Bidang Keuangan

AKARTA (Tilongkabilanews.id)– Awalnya berangkat dari hobi berburu belanja dan koleksi berbagai produk kerajinan dan patung yang unik dan menarik. Selain hobi belanja dan koleksi barang lerjinan dan patung, wanita yang satu ini menyukai barang berbau kayu maupun rotan.

Kegemaran mengkoleksi produk kerajinan berbahan kayu dan rotan tersebut menjadi inspirasi bagi Veronika Anggraini untuk mulai terjun di bisnis industri pembuatan mebel dan kayu. Wanita yang sapaan akrabnya dipanggil Vika  itu pun tertantang untuk belajar cara pembuatan  dan menjalankan bisnis terkait barang-barang  yang dikoleksinya itu.

Keinginan Vika untuk terjun menekuni bisnis di industri mebel dan kerajinan ini, ingin membuktikan kaum hawa pun mampu menekuni bisnis di bidang tersebut, Pasalnya selama ini bisnis di industri pembuatan mebel dan kerajinan selalu identik dengan pekerjaan atau profesi yang dilakukan kaum adam.

Karena itu, untuk mewujudkannya sebagai Srikandi di bidang industri mebel dan kerajinan yang tangguh itu, Vika pun mencoba untuk meirntis bisnisnya tersebut dengan mendirikan perusahaan yang diberi nama CV. Artisanvii.

Srikandi di industri mebel dan kerajinan yang satu ini dalam menjalankan bisnis tersebut memilih untuk membuat furniture outdoor dengan menggunakan bahan baku mayoritas dari kayu jati dan rotan. Adapun bahan baku kayu jati yang digunakannya itu berasal dari Jepara yang selama ini tersimpan di gudang miliknya di daerah kelahiran pejuang wanita RA Kartini. Sementara bahan baku rotan yang akan dijadikan mebel dan kerajinan itu dibuat di Cirebon.

‘Namun sekarang ini, kami di CV Artisanvii lebih banyak menggunakan bahan baku rotan. Hal ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari buyer yang menginginkan produk funrutur maupun kerajinan dari rotan yang dibuat CV Artisanvii, Selain itu rotan ini lebih mudah dibentuk sesuai desain yang dminta buyer,’’ tutur wanita yang dipercaya sebagai Wakil Ketua Bidang Keuangan DPP HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia) menjelaskan kepada media, Rabu (21/7/2024).

Produk mebel maupun kerajinan yang dibuat di CV Artisanvii ini selalu mengedepanan model dan desain-desain terbaru. Hal ini dilakukan agar konsumen tidak jenuh dengan model dan desain yang lama. Selain itu juga untuk menunjukkan kemampuan jika CV Artisanvii dianggap sebagai pelaku industri mebel dan kerajinan yang mumpuni dalam menghasilkan produk mebel dan kerajinan ter-upade dan elegan serta  selalu mengikuti tren yang digandrungi pasar.

Terkait pemilihan desain sendiri, pihak CV Artisanvii tidak memutuskannya sendiri, melainkan  mengajak diskusi terlebih dahulu dengan para buyer-nya. Maksudnya dalam pemilihan desain itu dicoba untuk dibicarakan bersama antara pihak manajemen CV Artisanvii dengan calon pembeli.

‘’Terkait soal desain, kami selalu berkolaborasi dengan buyer. Jadi dalaam pembuatan desain itu, kadang kami memadukan antara pendapat dari  kami dengan buyer itu sendiri.  Demikian juga ada juga buyer yang mempercayakan sepenuhnya tentang desain ini kepada kami, setelah mendengar penjelasan secara rinci dari kami,’’ ucap Vika.

Vika selalu mengutamakan diskusi dan kolaborasi dengan para buyer soal desain. Pemabasan tentang desain dengan buyer itu terkait safety atau keamanan dalam penggunaan produk, proto tipe, termasuk segi ergonomicnya dan lain-lainnya yang dibahas secara detail. Hal itu dilakukan dengan tujuannya agar buyer merasa puas atas kualitas produk, desain maupun servis yang ditawarkan pihak CV Artisanvii.

Vika menempuh jalan seperti itu dalam rangka menjaga keberlanjutan kerjasama antara pihaknya dengan buyer. Pasalnya dia sendiri pernah mendapat pengalaman kurang baik, yaitu ketika ada buyer yang memutus kontrak atau tidak melakukan order kembali, gara-gara tidak puas dengan deasin mebel dan kerajinan yang dibuatnya itu.

Berangkat dari pengalaman itulah, dirinya harus belajar untuk meningkatkan servis terhadap pelangganya, apalagi pelanggan setianya yang selalu memberikan order.

Katanya, pengalaman adalah guru terbaik dalam menjalani kehidupannya. Untuk itu, dia pun tidak ingin berbuat salah atau ceroboh dalam menjalankan bisnis yang selama ini dgelutinya.

Menuurutnya, kecebur dirinya dalam menekuni bisnis di bidang industri mebel dan kerajinan ini harus lebih baik dari sebelumnya. Dengan sekuat tenaga dan berjuang keras, untuk membesarkan usahanya.

Perjuangan dan kerja kerasnyanya tidak sia-sia. Buktinya order dari buyer pun silih berdatangan yang menginginkan produk funritur dan kerajinan yang dibuat CV Artisanvii.

‘’Buyer yang datang untuk pesan dan membeli produk furnitur dan kerajinan buatan CV Artisanvii ini berasal dari negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Koea, Jepang, Australia, China dan negara lainnya. Adapun untuk pasar di Amerika, kami memiliki satu brand yang sudah dipatenkan di sana. Jadi untuk di Amerika, kami fokus memasarkan dan mengembangkan produk dengan satu merek atau brand saja. Karena untuk mematenkan brand atau merek di Amerika, biayanya cukup mahal,’’ jelas Vika.

Pada kesempatan itu Vika menuturkan, ketika di masa wabah Covid 19 melanda dunia, para pelaku industri mebel dan kerajinan panen dan memetik berkah dengan keuntungan yang luar biasa. Sementara dirinya terbalik, memilih menutup perusahaanya untuk sementara. Ternyata langkah yang ditempuhnya dengan menutup kegiatan bisnisnya merupakan langkah yang salah,

Namun setelah Covid 19 usai, Vika  dengan CV Artisanvii ini mulai bangkit kembali menjalani rutinitasnya dalam menjalankan bisnis industri mebel dan kerajinannya.

Dengan semangat tinggi dan tidak mau tanggung-tanggung kecebur menekuni bisninya itu, Vika pun mulai menata kembali dan mengembangkan pasar produk mebel dan kerajinannya itu lebih luas. Akhirnya, selain menggarap pasar ekspor yang sudah regular dilakukannya, kini dia pun mulai menggarap pasar domestik.

Ternyata bermain di pasar dalam negeri, tidak kalah menarik dengan pasar ekspor. Bahkan nilai pendapatan yang didapat dari hasil penjualan di pasar dalam negeri cukup besar juga.

‘’Buktinya hasil transkasi yang didapat di pasar domestik hampir sama dengan penjulan ke pasar ekspor selama satu semester,’’ tuturnya.

Tingginya permintaan di pasar domestik ini menunjukkan produk mebel dan keajinan yang dibuat CV Artisanvii ini sudah mulai dikenal dan disukai konsumen di negerinya sendiri. Sekarang ini pasar dari produk buatan CV Asrtisanvii ini, selain untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor, jugga pasar di dalam negeri.

Ketika ditanyakan apa sih rahasianya  CV Artisanvii begitu sukses berjualan di pasar ekspor dan dalam negeri? Vika menuturkan jangan pelit untuk berpromisi. Karena dengan promosi itu, masyarakat  sebagai konsumen akan lebih mengenal produk yang dibuat oleh kita.

‘’Kami di CV Artiisanvii ketika promosi melalui kegiatan pameran, selalu fokus dengan produk terbaru dengan desain ter-upadatenya. Dengan sendirinya pengunjung pameran akan bertanya lebih lanjut menanyakan produk apa saja yang bisa dibuatnya. Kami jelaskan kepada mereka, kami akan buatkan produk mebel dan kerajinana yang dipesannya sesuai kemampuan. Ceritkan secara terbuka kepada mereka yang datang ke pameran itu,’’ imbuh Vika.

Ketika ditanyakan kembali terkait ada pelaku usaha yang merasa kesulitan atau susah kalau produknya itu tembus dalam pengadaan atau lelang barang di pemerintah? Vika mengatakan, sebagai seorang pelaku bisnis yang menginginkan produknya tembus dalam proyek pengadaan barang pemerintah, yaitu selain harus memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen yang ditetapkan atau wajib dupenuhi oleh peserta tender, juga pelaku usaha itu jangan memaksakan diri menunjukkan kemampuannya, sementara kenyataanyya, pelaku bisnis tersebut tidak mampu.

‘’Dalam mengerjakan suatu pekerjaan, termasuk mengikuti tender harus sesuai dengan kemampuannya. Jika hal itu dilanggar, pengusaha itu sediri yang  mengalami kerugian, yaitu akan diblacklist, karena dianggap tidak mampu dalam  menyelsaikan pekerjaan sesuai spek yang telah ditentukan,’’ pungkas Vika. (Lili)

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts