Unit Pendidikan Vokasi Kemenperin Akselerasi Wujudkan Ekonomi Sirkular

 Ekonomi

 

Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan

JAKARTA (Tilongkabilanews.id)-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sekarang ini sedang memyiapkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dalam pengelolaan GRK ( Gas Rumah Kaca). Terkait dengan itu, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin bersama Association CAE Molding Technology (ACMT) telah menggelar Seminar Ekonomi Sirkular Manufaktur pada Pendidikan, beberapa waktu lalu. Seminar yang dilaksanakan secara daring ini menghadirkan sejumlah narasumber dari Pusat Industri Hijau Kemenperin beserta asosiasi-asosiasi industri, seperti GAPMMI, APSyFI, dan INAPLAS, serta dihadiri oleh seluruh perwakilan unit pendidikan di bawah naungan Kemenperin.

“Unit pendidikan Kemenperin berkomitmen untuk berperan mempercepat program-program terkait dekarbonisasi dan industri hijau,” ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan dalam keterangan persnya, Rabu (24/1/2024).

Ia juga menyatakan upaya riil melalui kerja sama untuk menurunkan emisi karbon sangat diperlukan sebagai dukungan perbaikan iklim saat ini dan di masa mendatang.

“Seminar yang diikuti lebih dari 100 peserta tersebut bertujuan untuk menambah pemahaman terkait industri hijau sehingga tenaga pendidik dan pelaku industri sebagai mitra pendidikan vokasi Kemenperin dapat melakukan implementasi industri hijau di unit pendidikan vokasi Kemenperin,” paparnya.

Sebelumnya, BPSDMI dan ACMT telah menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri dan Pengembangan Industri 4.0 pada Agustus 2022 lalu.

ACMT merupakan sebuah asosiasi CAE molding teknologi dari Taiwan yang fokus pada kebutuhan industri, platform molding, dan teknologi molding dengan menyediakan informasi, mengintegrasikan profesional dan aplikasi nyata sebagai solusi, memperluas komunikasi kerja sama yang berkaitan dengan industri dan akademik.

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Jonni Afrizon mengatakan untuk mendorong percepatan implementasi industri hijau yang berdaya saing, Kemenperin memiliki berbagai program prioritas yang salah satu diantaranya adalah ekonomi sirkular.

“Dalam pelaksanaan seminar, dibahas beberapa hal terkait ekonomi sirkular dan industri hijau pada pendidikan, yakni pengetahuan dasar tentang ekonomi sirkular, implementasinya pada pendidikan, serta implementasinya di berbagai sektor industri,” ujar Jonni.

Jonni menambahkan, Kemenperin akan menyelenggarakan pelatihan pada beberapa unit pendidikan yang dimilikinya, sehingga para siswa dan mahasiswa memiliki bekal kompetensi terkait ekonomi sirkular dan industri hijau guna menciptakan pembangunan sektor industri yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan, dan inklusif.

‘’Hal ini sejalan dengan langkah untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,’’tutur Jonni.

Kata Jonni lebih lanjut, pihaknya mengharapkan dukungan ACMT dalam implementasi pelaksanaan pelatihan bagi unit pendidikan kami ke depan, serta dukungan dari asosiasi dan mitra industri unit pendidikan agar bisa bersama-sama mendukung industri hijau melalui ekonomi sirkular, baik melalui implementasi pada proses bisnis, maupun penyiapan SDM bersama unit pendidikan di lingkup Kemenperin.

Sementara itu, Ketua Asosiasi CAE Molding Teknologi Indonesia, Hariyanto Gunawan menyampaikan, seminar ini menjadi wadah untuk bertukar pikiran terkait ekonomi sirkular yang diterapkan di Taiwan dan di Indonesia.

 “Kami sebagai partner dari Kemenperin sangat senang dapat membantu dalam pengembangan SDM, baik dari segi teknologi ataupun training untuk peserta dari SMK dan Politeknik Kemenperin, sehingga dapat bermanfaat bagi semuanya,’’kata Hariyanto. (Lili)

 

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts