
Direktur sekaligus pemilik perusahaan mebel Zahra Furniture Design, Shofi Afifi
JAKARTA(Tilongkabilanews.id)- Shofi Afifi, seorang pengusaha mebel dari Jakarta Timur dan sekaligus pemilik Zahra Furniture Design, dahulu bercita-cita ingin menjadi seorang ABRI dengan memilih kesatuan TNI AD. Alasan sosok ayah dari tiga orang anak ini bercita-cita ingin menjadi anggota militer,karena semangat pengabdiaannya kepada negara yang sudah lama menjadi impiannya.
Namun takdir hidupnya membawa cerita lain dan kini,dia menjadi seorang pengusaha mebel yang sukses. Kandasnya jadi seorang anggota TNI ini dikarenakan ada kekurangan pada penglihatan (minus). Kondisi tersebut telah menghalangi langkahnya untuk mengikuti tes militer.
Walaupun demikian, untuk mewujudkan semangat pengabdian kepada negara yang tidak pernah luntur itu, Shofi pun menemukan jalur pengabdian dibidang lain, melalui Menwa (Resimen Mahasiswa) ketika kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
‘’Memilih jadi Menwa ketika kuliah di IAIN Syarif Hidayatulah, telah membuka lembaran baru dalam perjalan hidup saya ini. Walaupun tanpa pangkat dan tanda jasa, saya masih tetap bisa mengabdi melalui Menwa’’ujar Shofi Afifi ketika berbincang dengan wartawan Tilongkabilanews.id, Rabu (26/2/2025), di Jakarta.
Lebih lanjut Shofi menceritakan pengalamannya saat menjadi Danki (Komandan Kompi) dan Danton (Komandan Pleton) di Menwa, dimana ia tidak hanya memberikan ilmu kepemimpinan kepada anggota baru, tetapi juga menjadi bagian dari sebuah gerakan yang memperjuangkan kebenaran di kampus.
Salah satu kenangan yang paling berkesan bagi Shofi adalah saat ia terlibat dalam sebuah demo besar di kampus, yang memprotes indikasi korupsi di tingkat rektorat.
“Saat itu, saya masih berpakaian PDH (Pakaian Dinas Harian), tapi begitu mahasiswa mulai mendesak, saya ikut bergabung dengan demonstran dan memberikan orasi,” kenangnya dengan senyum. Demo yang diikuti dengan penuh strategi dan kedewasaan itu berakhir dengan tertib, dan itu menjadi salah satu momen kebanggaan dalam hidupnya.
Menurut Shofi, pengalaman di Menwa juga memberi dampak besar bagi karir kepemimpinan bagi dirinya. Pendidikan di Menwa telah membentuknya menjadi sosok yang disiplin dan penuh tanggung jawab. Saat ini, meskipun Menwa di kampus-kampus seperti UIN Jakarta mengalami perubahan fungsi dan status, Shofi tetap berharap bahwa Menwa bisa lebih aktif dan kembali menjadi komponen penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di kampus.
“Menwa harus kembali ke jalur semula, menjadi komponen yang berwibawa dalam satu komando dengan TNI, dan terus membina anggota agar tetap disiplin, berani, dan siap mengabdi untuk negara,” harap Shofi, yang tidak hanya berperan sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai pengabdi masyarakat.
Untuk itu, kata Shofi, dirinya merasa beruntung ketika kuliah di IAIN Syarif Hidayatulah bisa bergabung menjadi Menwa. Dikatakan beruntung, tambah Shofi, karena selama menjadi Menwa, dia dapat menimba ilmu kedisiplinan dan kepemimpinan.

Shofi Afifi,pengusaha mebel yang sukses dan pernah menjadi Menwa (Resimen Mahasiswa) ketika kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah
Berkat ilmu kedisiplinan dan kepemimpinan yang diperoleh selama menjadi Menwa saat kuliah tersebut, kini, dia mampu mengembangkan karier sebagai pengusaha dan mengelola sebuah showroom serta workshop mebel yang berlokasi di Jalan Haji Darip, Jakarta Timur.
Selain itu, Shofi juga dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga Nasional di DPP Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Sementara perusahaan mebel yang didirikan dan diberi nama Zahra Furniture Design tersebut kini semakin berkembang dengan berbagai produk custom seperti kitchen set, kamar set, sofa, dan perlengkapan ruang tamu.
Walaupun sudah menjadi pengusaha mebel yang sukses, Shofi dalam hidup kesehariannya ingin selalu memberikan manfaat bagi orang lain. Hal ini tidak terlepas dari filosofi hidup yang dipegangnya, yaitu Khoirun Nash Amfauhum Linnash, yang berarti “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
Demikian juga dalam setiap langkah hidupnya, Shofi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan yang pernah dipelajarinya di Menwa dan menerapkannya dalam dunia bisnis.
Menurut Shofi, nilai-nilai kedisiplinan perlu dipegang teguh, karena dapat mendukung kesukseskan dalam setiap langkah kehidupan, termasuk dalam menekuni dunia kewirausahaan.
“Disiplin dan berani menerima kenyataan itu sangat penting dalam menjalankan bisnis,” tutur Shofi.
Selain berbisnis, Shofi juga terus melayani kebutuhan custom dari berbagai pihak, seperti sekolah-sekolah yang memerlukan kursi dan meja siswa dari kayu jati. Ia juga aktif melayani pengadaan produk ritel di showroom-nya, yang sebagian besar terbuat dari bahan baku jati dan multipleks lapis HPL.
Shofi, yang kini dikaruniai tiga anak, tetap menjaga keseimbangan antara karir dan keluarga. Anak sulungnya, yang lulus dari Universitas Brawijaya Malang, kini bekerja di bidang tata letak dan konstruksi. Putri keduanya, lulusan UNJ, kini bekerja di bidang IT di Bali, sementara putri bungsunya memilih untuk berwirausaha.
Sebagai ayah, Shofi selalu menanamkan nilai kedisiplinan dan pentingnya bekerja keras pada anak-anaknya, serta memberikan contoh hidup yang penuh semangat dan dedikasi. Seperti dalam bisnis mebelnya, Shofi meyakini bahwa dengan senyum, sabar, dan cita-cita yang jelas, setiap tantangan dapat dihadapi dengan baik.(Lili)