
Pemilik sekaligus Direkur PT. Javafurni Exporindo Abadi,Abdul Kholik yang akrab dipanggil Maz Kholik, pengusaha mebel klasik asal Jepara Jepara,Jawa Tengah.
JEPARA(Tilongkabilanews.id) – Kebanyakan pelaku usaha dan kerajinan di Indonesia lebih tertarik memilih membuat produk mebel dan kerajinan kontemporer, yaitu produk mebel yang modern atau terkini sesuai zamannya. Sementara pengusaha yang begerak di industri mebel dan kerajinan klasik sangat sedikit, bahkan mungkin bisa dihitung dengan jari.
Diantara pelaku industri mebel dan kerajinan yang memilih jalur di bisnis mebel klasik itu, salah satatunya Abdul Kholiq , seorang pengusaha mebel di daerah kelahiran pejuang wanita, RA Kartini, Jepara, Jawa Tengah.
Alasan pria yang saat ini sebagai Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Nasional DPP HIMKI ini memilih menekuni bisnis di industri pembuatan mebel kelasik, karena sesuai passion yang ada di dalam dirinya.
“Saya sendiri memilih konsisten bermain di mebel klasik, karena passion yang ada di dalam diri saya sendiri, sehingga ada kepuasan tersendiri. Saya perlu tekankan, alasan saya terjun menekuni bisnis di industri klasik ini, bukan karena pertimbangan pasar,’’ ujar Abdul Kholiq yang akrab dipanggil Maz Kholiq ketika berbincang dengan media, Minggu (4/8/2024).
Produk mebel klasik bagi Abdul Kholiq membuat dirinya merasa memilki kepuasan tersendiri, karena produk tersebut mampu menampilkan unsur estetika, sehingga akan tercipta keindahan yang mempesona bagi yang melihat maupun pengguna mebel klasik tersebut. Selain itu, bagi Maz Kholiq, produk yang berbau klasik itu tidak akan pernah berakahir. Artinya, orang yang menyukai atau mengkoleksi barang klasik, termasuk mebel klastik itu pasti selalu ada.
Kata pria yang memiliki moto hidup “Kalau bisa menebar manfaat, kenapa harus diam di tempat?” seperti itu, sebelum dirinya menekuni dan mendirikan perusahaan yang diberi nama PT. Javafurni Exporindo Abadi (lebih dikenal dengan brand Javafurni) yang bergerak di industri pembuatan mebel klasik, terlebih dahulu sejak lulus kuliah dari Fakulas Hubungan Internasional UGM tahun 2000, untuk bekerja dan belajar pembuatan mebel klasik di industri pembuatan mebel klasik terbesar yang ada di Kota Jepara selama dua tahun.
Setelah menimba ilmu dan pengalaman kerja di industri mebel klasik terbesar di Jepara itu, Maz Khiloq dipercaya memegang perusahaan milik orang asing asal Benua Kangguru, yaitu Australia pada tahun 2002 dan pada tahun 2005 bekerja di perusahaan milik orang Amerika.
‘’Orang Amerika tu memberikan kepercayaan kepada saya untuk belajar usaha sendiri dengan memberikan kepercayaan berupa order pembuatan mebel klasik tersebut,’’ tuturnya.
Setelah merasa dirinya siap untuk mandiri dalam menekuni bisnis di jalur industri mebel klasik, Maz Kholiq pada tahun 2007 mendirikan perusahaan milik sendiri yang diberinama PT. Javafurni Exporindo Abadi (lebih dikenal dengan brand Javafurni),
Adapun Maz Kholiq dengan perusahaan PT. Javafurni Exporindo Abadi miliknya itu membuat mebel klasik di dalam negeri, karena terinspirasi dari produk mebel yang ada di pertengahan abad tahun masehi yang bergaya Eropa. Karena itu, tidak heran kalau produk mebel klasik buatanya pun banyak di ekspor ke negara-negara di Benua Eropa. Selain diekspor ke negara-negara di Benua Biru, mebel klasik yang dibuat Maz Kholiq pun telah menyebar ke Benua Amerika, yaitu Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara lainnya.
‘’Produk mebel klasik buatan PT. Javafurni Exporindo Abadi juga diekspor ke sejumlah negara di Asia, yaitu Singapura, Malaysia, Korea, Jepang, China. Selain itu juga diekspor ke Australia. Kegiatan ekspor ke negara-negara tersebut berasal ketika mengikuti pameran IFEX di tahun 2023, Dari pameran IFEX itu, Javafurni berhasil menggaet buyer dari Jepang, Belanda, Malaysia dan Singapura. Bahkan untuk sekarang, Javafurni masih menjalin hubungan dengan lebih dari 10 buyer dari berbagai negara.,’’ imbuhnya
Dia menambahkan, keberadaan IFEX dan pameran-pameran internasional lainnya sangat membantu pemasaran produk furniture buatan PT. Javafurni Exporindo Abadi untuk memenuhi pasar ekspor,. Karena dia pun selalu manfaatkan event-event tersebut di saat mendapatkan peluang untuk mengikutinya.
Dengan diekspornya produk tersebut, menunjukan masih ada pasar yang menarik untuk produk mebel klasik ini. Adapun produk mebel klasik yang dibuatnya itu, dia memilih segmen classic indoor furniture
Ketika berbincang dengan media, Maz Kholiq tidak lupa untuk membeberkan pasang surutnya pasar furniture klasik terutama untuk pasar ekspor. Menurut pengamatannya, saat ini pasar ekspor untuk furniture klasik memang masih berada dalam kondisi yang masih lesu, terutama sejak kisaran tahun 2018.
‘’Tetapi sejak 2023 secara perlahan-lahan permintaan ekspor untuk jenis furniture ini mulai menampakkan ‘sinar’nya kembali,’’ tutur Maz Kholiq.
Sementara tren pasar untuk solid wood furniture mengalami pergeseran sejak hampir 10 tahun lalu dari semula yang klasik beralih ke model mebel minimalis dengan berbagai model dan kondisi ini terjadi di mayoritas negara-negara yang selama ini menjadi tujuan utama ekspor mebel Indonesia.
Terkait kondisi pasar seperti itu, Maz Kholiq harus mengambil positioning apakah tetap berada di jalur klasik atau mengikuti selera pasar. Akhirnya Maz Khiliq pun konsisten pada pilihannya yang setia untuk tetap membuat produk mebel klasik..
Kenapa memilih tetap setia memproduksi furniture klasik? Lalu bagaimana dengan pasar yang ada? Bagi Maz Kholiq meskipun ceruk pasar produk mebel klasik ini menurun drastis, tapi bukan berarti hilang semuanya. Karena pasar tetap bisa diraih dengan mengarahkan pemasaran ke negara-negara yang selama ini belum banyak tersentuh. Di ranah digital, usaha marketing dilakukan dengan intens ke negara-negara yang secara umum bukan pasar tradisional dari mebel Indonesia. Buyer dari Suriname dan Irak termasuk yang bisa diambil.
Ketika dia mengikuti beberapa kali pameran furniture di China dan India, termasuk pameran IFEX yang di Indonesia tentunya, buyer yang memberi orderpun berdatangan. Selain itu, pasar domestik pun menjadi sasaran marketing dari Javafurni. Sampai sekarang reseller dari beberapa kota masih menjadi pelanggan setia, ditambah banyak juga end user yang membeli dan memakai produknya.
Selain memanfaatkan pola pemasaran digital, Maz Kholiq juga aktif berjejaring di berbagai komunitas dan organisasi, yang memberikan nilai lebih dalam menjalankan pemasaran. Keberadaan rekan-rekan yang menjadi diplomat, banyak membantu upaya-upaya marketingnya.
Menurutnya, secara internal, organisasi profesi seperti HIMKI menjadikannya banyak mendapatkan pelajaran berharga, terutama dalam hal produksi dan bagaimana menjaga kualitas produk.
Mengenai desain-desain furniture klasik yang diproduksinya, Maz Kholiq mengungkapkan bahwa peran dari talenta-talenta lokal Jepara yang menguasai produk mebel klasik sangat mendukungnya, disamping juga dengan banyaknya order dari buyer yang menjadikannya semakin fasih dalam pemahaman tentang mebel klasik. Pada gilirannya, Maz Kholiq tidak mengalami kesulitan apabila ada permintaan order dari buyer.
Dengan berbagai kegigihan usaha dan keyakinan bahwa akan datang masa untuk kembalinya trend indoor furniture ke gaya klasik, menjadikan Javafurni masih eksis sampai sejauh ini. Memang saat ini serapan ekspor mebel klasik hanya tinggal 20-25 persennya dibanding era dasawara 2000-an, tetapi Maz Kholiq sangat yakin bahwa perlahan-lahan pasar akan kembali merangkak naik seiring dengan mulai kembalinya ketertarikan untuk mengisi interior rumah dan bangunan lainnya dengan mebel klasik.
Ditengah kesibukannya dalam menjalankan bisnis di industri mebel klasik tersebut, jiwa sosial Maz Kholik terus berkobar dalam dirinya. Maksudnya, Maz Kholik dalam kondisi sibuk menjalankan bisnisnya itu tetap panggilan jiwa sosialnya tidak pernah padam.
Untuk menyalurkan hobinya beraktivitas sosial, Maz Kholik mempunyai yayasan untuk pemberdayaan bagi kaum difabel, yaitu “Yayasan Sahabat Difa Jepara”. (Lili)