Saat Buka Pameran IFEX 2025, Wamenperin Faisol Katakan Industri Furnitur Perlihatkan Kinerja Positif

 Ekonomi

 

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza bersama Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri dan didampingi Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur dan Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung secara resmi membuka pelaksanaan pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 di Jakarta (6/3/2025)

JAKARTA(Tilongkabilanews.id)– Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengatakan, industri furnitur tercatat terus memperlihatkan kinerja positif dan berkontribusi pada perekonomian nasional.

‘’Bahkan berdasarkan Data Expert Market Research menyebutkan nilai pasar furnitur global tahun 2024 mencapai US$660 miliar, dan diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 4,9% pada periode 2025 hingga 2034,’’ujar Wamenperin Faisol saat membuka pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 di Jakarta (6/3/2025) bersama dengan Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri.

Lebih lanjut Wamenperin Faisol mengatakan, meskipun di tengah kondisi geopolitik dunia yang berubah, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) tetap optimis bahwa industri mebel dan kerajinan Indonesia masih akan tetap bertumbuh dengan baik.

Adapun mengenai penyelenggaraan pameran internasional seperti IFEX ini, menurut Wamenperin Faisol menjadi sebuah hal yang signifikan untuk mendukung potensi pertumbuhan industri furnitur Indonesia. 

Untuk itu, kata Faisol, pihaknya berharap industri furnitur nasional bisa terus berinovasi dalam hal desain, penggunaan bahan baku dan bahan baku penolong ramah lingkungan, menerapkan teknologi yang lebih efisien, dan menerapkan konsep sirkuler ekonomi.

“Dengan upaya maksimal dari seluruh pelaku industri dan dukungan dari stakeholders terkait, saya optimis kita akan bisa meningkatkan produktivitas industri furnitur, meningkatkan ekspor, dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri,” ujar Faisol.

Kata Faisol, Kementerian Perindustrian(Kemenperin) telah melakukan beberapa langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan industri furnitur antara lain dengan memfasilitasi ketersediaan bahan baku, memfasilitasi ketersediaan SDM, memfasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, memfasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk, serta memfasilitasi iklim usaha dan investasi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, mengatakan industri mebel dan kerajinan adalah industri yang sangat strategis.

Selain sebagai industri padat karya, industri ini juga merupakan industri berbasis kreatif yang mampu bertahan lama. Untuk mendukung pertumbuhan industri, Sobur berharap pemerintah dapat membantu dalam hal regulasi.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu dalam hal regulasi yang menghambat pertumbuhan industri misalnya terkait Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Agar SVLK cukup diberlakukan di hulu saja. Ini cukup menunjukkan industri mebel kita sadar akan lingkungan,” ujar Sobur.

Kata Sobur, regulasi yang memudahkan pelaku industri tentu akan berdampak positif bagi pertumbuhan industri mebel dan kerajinan. Meskipun secara global masih ada perlambatan ekonomi dan permintaan akibat perubahan geopolitik, dirinya masih optimis bahwa industri akan tetap bisa bertumbuh.

‘’Sampai dengan November 2024, ekspor produk mebel dan kerajinan mencapai US$2,37 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang mencapai US$2,22 miliar,’’tutur Sobur.

Momentum penyelenggaraan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) sebagai pameran furnitur terbesar di Indonesia dan kawasan sekitar bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk furnitur Indonesia ke pasar-pasar alternatif di atas. Terlebih, pada tahun ini genap satu dekade IFEX membantu mempromosikan produk unggulan furnitur Indonesia ke pasar internasional. IFEX telah menjadi salah satu tujuan utama para buyers internasional dan merupakan bagian dari Asia Furniture Show Circle.

IFEX Wadah untuk Bersaing di Pasar Global

Sementara, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, menyatakan IFEX tidak hanya menjadi momentum bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi menjadi wadah yang efektif bagi perajin lokal untuk memasuki dan bersaing di pasar global.

“Melalui IFEX, kami ingin membuka peluang seluas-luasnya bagi perajin Indonesia untuk memamerkan karya terbaik, menjalin kemitraan strategis, dan memperluas jaringan pasar mereka,” ujar Daswar.

Untuk melihat berbagai produk unggulan di ajang IFEX, pengunjung bisa melakukan registrasi secara online melalui laman https://ifexindonesia.com/register. Untuk membantu kemudahan mobilitas, penyelenggara telah menyiapkan layanan antar-jemput gratis di lokasi serta penawaran khusus terkait akomodasi dimana IFEX telah menjalin kerjasama dengan beberapa hotel yang berlokasi di sekitar JIExpo, Kemayoran. Berbagai fasilitas pendukung seperti ruang kesehatan, layanan penerjemah, tempat ibadah, kantin, dan lain-lain juga telah disiapkan demi memberikan kenyamanan pengunjung. Untuk melihat lebih jauh mengenai produk-produk yang akan dipamerkan, pengunjung dapat mengakses https://ifexindonesia.com/visitor/show-preview.

IFEX 2025 menargetkan mampu menarik 14 ribu pengunjung dari lebih dari 100 negara di dunia. IFEX juga diharapkan memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor industri furnitur dan kerajinan.

“HIMKI optimis IFEX akan terus memiliki posisi penting dalam mempromosikan dan meningkatkan industri furnitur sekaligus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Sobur. (Lili)

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts