
Tokoh mebel dan kerajinan nasional, Ir. Soen
CIREBON (Tilongkabilanews.id)- Sosok pelaku industri mebel dan kerajinan rotan di Cirebon, Jawa Barat ini sudah tidak asing lagi dan cukup dikenal dengan baik,di kalangan pelaku industri mebel dan kerajinan nasional, pejabat intansi pemerintah maupun kalangan media. Pria lulusan Teknik Industri dari perguruan tinggi terkemuka di Bandung, ITB ini sudah lama menggeluti bisnis mebel dan kerajinan rotan dengan memilih lokasi pabrik di Cirebon. Karena itu, dia begitu paham asam garamnya serta lika-liku di bisnis tersebut.
Begitu paham dan fasih terkait kondisi di bisnis industri mebel dan kerajinan nasional, para teman sejawat sesama pelaku industri mebel dan kerajinan di tanah air pun mendapuk pria tersebut sebagai Ketua Umum di organiasi di bidang industri mebel dan kerajinan di dalam negeri. Tokoh mebel dan kerajinan tersebut adalah Ir. Soenoto.
Ayah dari tiga orang anak ini pernah memimpin tiga organisasi bisnis yang berhubungan dengan industri mebel dan kerajinan, yaitu menjabat sebagai Ketua Umum Asmindo, AMKRI dan HIMKI.
Soenoto dikenal sebagai sosok pengusaha mebel dan kerajinan yang identik dengan desain. Bahkan pria yang pernah berkecimpung di partai politik itu membuat jargon “No New Design No Business”. Maksud dari jargon tersebut, kalau pelaku usaha itu tidak mampu menciptakan desain baru untuk produk yang dibuatnya, itu berarti bukan termasuk kategori dalam kegiatan bisnis.
‘’Karena itu kalau mau bisnis di industri mebel dan kerajinan, pelaku usaha harus mampu menciptakan atau menghadirkan produk dengan desain terbarunya. Kenapa saya katakan seperti itu? Tujuannya agar pelaku industri mebel dan kerajinan itu bisa berkembang dan maju serta produk yang dibuatnya itu memiliki daya saing kuat di pasar. Jika peranan desain ini dipahami dengan baik dan selalu kreatif untuk melakukan inovasi terhadap desain produk, saya yakin produk mebel dan kerajinan dengan desain terbaru yang menarik itu akan banyak dibeli buyer domestik maupun mancanegara,’’ beber mantan Bendahara PAN, partai poltik berlambang Matahari Terbit, besutan Amin Rais dan kawan-kawanya itu,kepada media, Senin (29/7/2024)/
Karena itu, bagi Soenoto, desain terbaru atau ter-update serta ngetren memiliki peranan penting dalam bisnis di industri mebel dan kerajinan saat ini. Pasalnya karakter pembeli di era sekarang ini cenderung untuk memilih desain yang terbaru dan menarik terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk membeli produk mebel maupun kerajinan yang dibutuhkannya. Di sini berarti pelaku usaha mebel dan kerajinan dituntut harus jeli membaca peluang pasar yang menginginkan produk mebel dan kerajinan dengan model desain terbaru.
‘’Karena itu, seorang pengusaha mebel maupun kerajinan itu harus paham betul tentang desain. Apabila dia tidak memperhatikan desain dengan baik terhadap produk mebel atau kerajinan yang dibuatnya, jangan harap produk mebel atau kerajinannya akan dilirik konsumen untuk membelinya. Jika hal ini terus berlanjut, tentu bisnis di bidang mebel atau kerajinannya itu bukannya bertambah berkembang dan maju, melainkan sebaliknya akan mengalami kemunduran dan akhirnya kegiatan usahanya terhenti, karena produknya tidak laku dipasar,’’ ujar Soenoto yang saat ini dipercaya sebagai Ketua Dewan Pembina DPP HIMKI.
Soenoto mengemukakan, produk mebel yang dibuat para pelaku industri itu harus memenuhi dua kriteria. Kedua kriteria yang dimaksud, pertama yaitu sebagai fungsi dari mebel itu sendiri. Kriteria kedua, yaitu segi artistik atau Art sehingga produk yang diproduksinya tampilannya benar-benar menarik dan enak dipandang.
Adapun kriteria sebagai fungsi yang dimaksud, yaitu produk mebel tersebut sesuai fungsi yang dibutuhkanya, misalnya tempat tidur, mebel itu dibutuhkan berfungsi untuk beristirahat saat tidur. Demikian juga meja dan kursi makan, fungsinya sebagai sarana tempat untuk makan. Mebel berupa meja rias berfungsi untuh tempat berhias. Namun demikian, produk mebel yang dibuatnya harus dibuat dengan desain yang menampilkan sesuai yang menarik.
‘’Karena itu kriteria fungsi dan desain atau art tersebut dipadukan dalam sebuah produk mebel itu sendiri, sehingga produk mebel tersebut nyaman saat digunakan dan menarik ketika dipandang,’ tutur pria yang memiliki pengalaman bergelut menekuni bisnis mebel dan kerajinan rotan lebih dari 20 tahun itu.
Lanjut Soenoto, produk mebel itu sebenarnya termasuk kategori produk kebutuhan primer, sehingga keberadannya sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Pasalnya dalam setiap hunian rumah, pasti membutuhkan produk mebel, di antaranya seperti tempat tidur, meja dan kursi makan maupun sofa serta produk mebel lainnya.
Karena produk mebel ini menjadi barang kebutuhan primer, tentu pelaku bisnis di sektor tersebut harus mampu memenuhi kebutuhan pasar yang menginginkan produk mebel berkualitas baik dengan desain menarik.
Menurut Soenoto, desain produk yang dibuat itu tentu harus memperhatikan beberapa kaidah–kaidah yang dinilai penting, yaitu konstruksi terkait kekokohan atau kekuatan dari produk mebel tersebut. Kaidah selanjutnya, desainnya menarik, diproduksi dengan kapasitas banyak, sehingga harga jualnya bisa kompetitif. Selanjutnya jika masukkan ke dalam kontainer untuk diekspor, produk mebel tersebut bisa dimuat banyak.
Menurut pria yang memiliki bisnis air kemasan Mountoya ini mengaku bisnis mebel dan kerajinan ini mangalami naik turun. Hal itu tentu dalam bisnis bukan sesuatu yang harus dihindari, melainkan perlu melakukan perbaikan, sehingga bisnisnya tetap bisa berkembang dan maju.
‘’Bisnis mebel dan kerajinan yang saya geluti, pada era tahun 1995 hingga 1997 saat perekonomian Indonesia mengalami krisis, itu terasa berat sekali. Namun di tahun 1998 ketika nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah mengalami kenaikan yang sangat tinggi, saya tidak menduga mendapat berkah, yaitu mendapat keuntungan luar bisa dari hasil penjualan ekspor produk mebel dan kerajinan yang dibuat perusahaan saya,’’ucap dia.
Soenoto berpesan agar bisnis mebel dan kerajinan tetap bisa eksis, selain perlu membenahi atau memperbaiki manajmen terkait dalam penataan perusahaan dengan baik dan benar.
‘’Selain itu juga perlu usaha secara batiniah, yaitu melalui doa bermunajat kepada Sang Pencipta agar bisnis mebel dan kerajinan yang kita kerjakan ini bisa sukses. Usaha seperti itu yang selalu saya lakukan hingga saat ini. Selain berdoa setiap saat, coba kita lakukan berdoa dan ibadah di waktu sepertiga malam, Kenapa saya lakukan seperti itu? Karena saya menyadari dalam hidup itu selalu berpasangan. Untuk itu saya pun berusaha secara wujud atau lahiriah maupun batiniah dalam menjalankan bisnis yang saya lakukan,’’ pungkas Soenoto. (Lili)