
Para narasumber yang menjadi pembicara pada kegiatan bimbingan teknis (bimtek) terkait jasa pemasaran (marketing) yang digelar Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor, Jawa Barat,Rabu (27/7/2023).
BOGOR(Tilongkabilanews.id)-Kementerian Perdagangan menilai pelaku usaha jasa Indonesia harus terus mengembangkan diri, terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.Karena itu, para pelaku usaha jasa tersebut harus ditingkatkan dalam hal kemampuan jasa pemasaran (marketing). Untuk meningkatkan kemampuan para pelaku dalam menghadapi ketatnya persaingan di sektor usaha jasa, Kemendag pun mengadakan bimbingan teknis (bimtek) terkait jasa pemasaran (marketing)
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim mengatakan dengan diadakannya bimtek ini, diharapkan produk dan merek lokal Indonesia memiliki penetrasi yang tinggi dan dapat membanjiri pasar niaga elektronik (e-commerce) Indonesia.
‘’ Kementerian Perdagangan akan terus mengampanyekan Bangga Buatan Indonesia (BBI) melalui pemasaran produk dan merek lokal. Selain itu, Kemendag akan terus mendorong peningkatan, penggunaan, dan pembelian produk dan merek lokal oleh konsumen Indonesia melalui pasar e-commerce,” ujar Karim dalam keterangan persnya yang diterima Redaksi Tilongkabilanews.id, Sabtu (29/7/2023).
Sementara Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Rifan Ardianto menyampaikan, pemasaran tidak hanya bertujuan untuk membuat produk perdagangan laris terjual. Namun juga bermanfaat meningkatkan nilai produk agar mampu bertahan dalam waktu yang lama.
“Di era sekarang yang serba digital, persaingan usaha menjadi sangat ketat dan dinamis. Pelaku usaha, baik skala besar maupun kecil, bersaing untuk merebut konsumen dari berbagai platform guna mendapatkan akses pasar yang besar. Untuk itu, strategi pemasaran perlu dipelajari para pelaku usaha dalam negeri, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” ucap Rifan.
Para pelaku UMKM, kata Rifan harus mengetahui target pasar yang akan dituju dan fokus terhadap produk yang disukai dan dibutuhkan konsumen.
“Dengan adanya bimbingan teknis ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat belajar untuk mengembangkan diri dan usahanya agar dapat memperluas jangkauan akses pasar, tidak hanya lokal di daerah masing-masing tetapi juga secara nasional dan bahkan menembus pasar ekspor. Salah satunya dengan memanfaatkan pasar e-commerce,” lanjut Rifan.
Rifan menambahkan, dalam kegiatan bimtek kali ini, Kemendag bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (27/7/2023). Kegiatan bimtek itu sendiri difokuskan pada jasa pemasaran (marketing) dan diikuti 200 peserta yang terdiri atas 150 orang secara luring dan 50 orang secara daring.
Sementara Kepala Bidang Promosi Kemitraan dan Jasa Perdagangan Sopyan Ari Taufiq mewakili Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor menyambut baik kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan dalam pembinaan pelaku UMKM di Kota Bogor.
“Pemasaran menjadi salah satu kendala dan tantangan bagi pelaku UMKM di Kota Bogor untuk dapat bertahan khususnya di pasar e-commerce. Untuk itu, kolaborasi peningkatan kapasitas pelaku usaha seperti ini perlu terus digalakkan,” tambahnya.
Bimtek yang difokuskan membahas strategi pemasaran ini menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Ketua Asosiasi Pemasar dan Penjual Indonesia serta perwakilan dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Retail Indonesia. Narasumber tersebut memaparkan dasar-dasar strategi pemasaran dan teknik penjualan.
Pada bimtek ini narasumber juga menyampaikan analisis lingkungan bisnis dengan metode ‘SWOT Analysis’ serta kiat-kiat melakukan segmentasi pasar. Para peserta juga belajar mempresentasikan produk yang dihasilkan dan mempraktikkan strategi pemasaran yang telah dilakukan untuk mendapatkan bimbingan dan masukan dari narasumber.(Lili).