
Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan Gojek, Tokopedia, dan akademisi dari Universitas Lampung dalam kegiatan acara Fasilitator Edukasi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang diselenggarakan di Lampung.Tampak para calon tenaga fasilitator dibekali pengetahuan dari para pemateri.
JAKARTA (Tilongkabilanews.id)-Seiring pesatnya perkembangnya perdagangan melalui sistem elektronik dan jasa belakangan ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendorong pemanfaatan niaga elektronik (E-Commerce) di dalam negeri. Hal itu dilakukan Kemendag untuk memajukan perekonomian Indonesia dan mendukung target penciptaan 30 juta onboarding usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di 2023.
‘’Potensi pemanfaatan ekonomi digital di Indonesia cukup besar. Karena itu, perkembangan niaga elektronik di Indonesia ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan masyarakat Indonesia, mengingat sektor niaga elektronik diprediksi dapat menjadi penggerak perekonomian nasional,’’ujar Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Rifan Ardianto saat membuka acara Fasilitator Edukasi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik di Lampung seperti yang disampaikan dalam keterangan persnya dan diterima Redaksi Tilongkabilanews.id, Rabu (1/3/2023).
Lebih lanjut Rifan mengungkapkan,pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022 lalu, pertumbuhan penjualan secara online mencapai Rp22,7 triliun atau naik sebesar 26 persen dibandingkan pada 2021. Penjualan produk lokal menyumbang nilai transaksi sebesar Rp10 triliun, meningkat Rp1,5 triliun atau 18 persen dari Harbolnas 2021.
Terkait besarnya potensi ekonomi digital di dalam negeri, kata Rifan, Kemendag pun memandang perlu memberi perhatian khusus terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha UMKM memiliki keahlian dan keterampilan dibidang teknologi informasi. Maksudnya, SDM pelaku usaha UMKM itu perlu ditingkatkan literasi digital maupun pemanfaatan teknologi informasinya.
‘’Untuk itu, literasi digital dan pemanfaatan teknologi informasi bagi pelaku UMKM perlu terus ditingkatkan. Adapun upaya yang dilakukan Kemendag agar literasi digital dan pemanfaatan teknologi informasi pelaku UMKM ini meningkat,salah satunya dengan menyelenggarakan program Pengembangan Fasilitator Edukasi Perdagangan Berbasis Elektronik,’’imbuh Rifan.
Menurut Rifan untuk membuat pelaku usaha perdagangan sadar teknologi, dibutuhkan fasilitator handal yang mampu berbagi ilmu dan pengalaman bermanfaat kepada UMKM di sekitar.
Rifan menjelaskan diselenggarakannya program Pengembangan Fasilitator Edukasi Perdagangan Berbasis Elektronik ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga fasilitator edukasi niaga elektronik yang akan berperan membantu UMKM mengembangkan usahanya melalui platform niaga elektronik.
Tenaga fasilitator kata Rifan dapat berasal dari berbagai unsur seperti dari universitas, Badan Kewirausahaan Kampus, inkubator bisnis dan tech-startup, dan Komunitas Wirausaha Komunitas Bisnis.
Ke depannya tambah Rifan, dibutuhkan penguatan kerja sama dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan dan memanfaatkan tenaga fasilitator edukasi niaga elektronik dalam program pengembangan dan pemberdayaan UMKM di daerah.
“Metode pelatihan dengan memanfaatkan tenaga fasilitator untuk menjadi pendamping bagi UMKM lain di daerahnya, kami pandang dapat menjadi salah satu alternatif mengakselerasi digitalisasi UMKM di daerah dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi UMKM. Dengan pengalaman yang dimiliki para local champion ini, diharapkan materi digitalisasi yang diberikan oleh UMKM lebih aplikatif dan menjangkau lebih banyak UMKM di daerah lainnya,” beber Rifan.
Rifan menyampaikan, dalam kegiatan kali ini, Kemendag berkolaborasi dengan Gojek, Tokopedia, dan akademisi dari Universitas Lampung. Calon tenaga fasilitator dibekali dengan materi terkait dasar-dasar kewirausahaan, teknik penulisan digital, literasi keuangan, pemanfaatan search engine optimization, teknik digital marketing, teknik foto produk dan mekanisme ekspor secara konvensional dan online.
Tenaga fasilitator juga didampingi dan dipandu secara langsung dalam mempelajari materi mengenai proses onboarding di aplikasi Gojek dan Tokopedia.
Selain itu, turut dilaksanakan kegiatan live shopping bersama Menteri Perdagangan untuk memperkenalkan produk UMKM unggulan Lampung melalui fitur Tokopedia Play di aplikasi Tokopedia.
“Melalui live shopping ini, kami ingin mempromosikan produk-produk unggulan UMKM Provinsi Lampung seperti Madu Suhita, Pisang Goreng Shamiya, Serum After Beaute, dan berbagai produk lainnya. Ke depannya kami berharap dapat terus memperkenalkan berbagai produk unggulan dari berbagai daerah yang dapat kita temukan di platform digital” pungkas Rifan. (Lili).