SHUNDE(Tilongkabilanews.id)- HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia) menjadwalkan pada 19-21 Juni 2025 akan menggelar pameran “IndoWood Expo di Surabaya, Indoonesia Forestry and Woodworking Machinery Expo” yang akan dilaksanakan di Grand City Mall Surabaya selama tiga hari.
Namun untuk terselenggaranya pameran IndoWood Expo tersebut dengan sukses, jajaran pengurus HIMKI dan perwakilan anggota HIMKI pun berangkat ke China. Keberangkatan delegasi HIMKI ke NegeriTirai Bambu itu dalam rangka memenuhi undangan dari panitia penyelenggara The 24th China Shunde (Lunjiao) International Woodworking Machinery and Furniture Raw and Auxiliary Materials Expo.
‘’Keberangkatan delegasi HIMKI ke China ini memenuhi udangan dari panitia untuk menghadiri Pameran Mesin Lunjiao Woodworking Machinery Fair di Lunjiao, Selain itu keberangkan delegasi HIMKI memenuhi undangan menghadiri pameran ini,yaitu untuk mewujudkan kerjasama HIMKI dengan sejumlah produsen permesinan industri woodworking dan hardware berteknologi canggih asal China,’’ujar Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan DPP HIMKI, Veronika R Anggraini yang memimpin delegasi HIMKI melakukan lawatan ke China seperti yang disampaikan dalam keterangan persnya,Jum’at (13/12/2024).
Lanjut Veronika yang akrab dipanggil Vika menyampaikan pada tahun sebelumnya, HIMKI juga telah mengirimkan delegasi yang terdiri dari pengurus dan perwakilan perusahaan anggota untuk menghadiri pameran The 23rd China Shunde (Lunjiao) International Woodworking Machinery & Furniture Raw Expo, tepatnya pada 9 – 12 Desember 2023.
Kehadiran HIMKI di pameran ini, kata Vika merupakan bagian dari upaya HIMKI untuk menarik pabrikan mesin China untuk mendukung diselenggarakannya pameran “IndoWood Expo di Surabaya.
Vika mengemukakan alasan dilaksanakannya Pameran IndoWood Expo Surabaya, yaitu selain untuk ikut memajukan industri furniture dan industri kayu indonesia dan update teknologi terbaru, juga sejalan dengan program pemerintah China yang mendorong produsen-produsen mesin China untuk memasarkan produknya keluar negeri dan bersaing secara global.
Pada lawatan ke China tersebut, Vika didampingi jajaran pengurus HIMKI,yaitu Wakil Ketua Umum Bidang Produksi dan Sumber Daya Manusia, Antonius Suhandoyo, Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga Internasional, Marthunus Fahrizal dan Ketua Bidang Perbendaharaan, Tjut Diah Meulany serta dari Sekretriat HIMKI, Maulana.
Secara keseluruhan, delegasi berjumlah 21 orang. Seluruh delegasi menghadiri opening ceremony pameran pada 12 Desember 2024, dan dilanjutkan dengan eksplorasi ke arena pameran dan buyer’s night dinner pada malam harinya.
Selanjutnya pada Jumat 13 Desember diadakan pertemuan dan kerjasama dengan berbagai asosiasi industri disana yang berpengalaman, seperti CNMFA (China National Forestry Machinery Association) dengan Sekretaris Jenderal CNMFA Wei Jian di Exhibition Hall Office. Selain itu juga bertemu dengan organisasi LWMA, dan FSDHA. Kemudian Mr. Wei dan timnya mengantar delegasi berkunjung ke beberapa pabrik.
Delegasi juga bertemu dengan Shunde Hardware Association untuk kerjasama penyediaan hardware dan asesoris bagi keperluan industri mebel dan kerajinan anggota HIMKI.
‘’Pertemuan dengan Shunde Hardware Association ini menindak lanjuti pertemuan sebelumnya pada tahun 2016 yang menyepakati kerjasama namun tertunda implementasinya akibat wabah Covid-19,’’jelasVika.
Delegasi HIMKI juga bertemu Lunjiao Woodworking Machinery Association untuk mengajak anggota asosiasi ikut berpameran dalam pameran Surabaya tahun depan. HIMKI mengundang ketiga asosiasi datang ke Indonesia melakukan observasi dalam rangka pemetaan potensi permintaan permesinan dan peralatan produksi industri pengolahan kayu serta kebutuhan hardware di Indonesia.
Vika lebih lanjut menjelaskan pameran The 24th China Shunde (Lunjiao) International Woodworking Machinery and Furniture Raw and Auxiliary Materials Expo mencakup area seluas 30.000 meter persegi, dengan lebih dari 500 perusahaan yang berpartisipasi. Mereka terbagi menjadi beberapa bagian untuk mesin pengerjaan kayu, aksesoris dan suku cadang, dan bahan baku furnitur.
Pameran ini,tambah Vika mencakup berbagai bidang dan diharapkan dapat menarik perusahaan untuk menyediakan platform pertukaran dan tampilan terpadu bagi industri.
Menurut Vika, lingkungan perdagangan global yang kompleks saat ini menghadirkan tuntutan yang lebih tinggi terhadap perkembangan industri mereka. Untuk itu mereka harus menunjukkan ketahanan dan inovasi yang lebih besar. Pameran mesin ini bertema “Manufaktur Ramah Lingkungan Berbasis Inovasi.”
Tujuan pameran ini untuk mempromosikan inovasi teknologi dan pembangunan berkelanjutan dalam industri mesin pengerjaan kayu dengan memamerkan teknologi manufaktur dan solusi produksi terbaru yang cerdas, inovatif, dan ramah lingkungan .
‘’ Hal ini juga bertujuan untuk memimpin industri menuju arah yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan cerdas dalam menanggapi perubahan lingkungan perdagangan global,’imbuh Vika.
Pameran ini juga,ujarVika, mengundang pakar industri, pengusaha, dan pionir teknologi untuk berpartisipasi dalam diskusi dan forum yang berfokus pada tema inti “Manufaktur Ramah Lingkungan yang Didorong oleh Inovasi,” untuk mengeksplorasi hasil penelitian terbaru, tren teknologi, dan panduan kebijakan, serta untuk mempromosikan kolaborasi dan kerja sama industri.
‘’Kehadiran HIMKI di pameran The 24th China Shunde (Lunjiao) International Woodworking Machinery and Furniture Raw and Auxiliary Materials Expo ini sangat penting, mengingat China berpengalaman panjang dan unggul dalam mengelola hasil hutan dari hulu ke hilir. Mulai dari penebangan, pengolahan kayu hingga produk jadi, termasuk furnitur dan dekorasi rumah. China merupakan eksportir furnitur terbesar dunia, dengan nilai ekspor diatas USD70 milyar sekalipun tidak memiliki kayu sebanyak Indonesia,’’pungkas Vika.(Lili)^