LIMBOTO(Tilongkabilanews.id)– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo mendorong kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk para petani di kabupaten setempat. Kebijakan yang ditempuh Pemkab Goorontalo itu merupakan salah satu upaya dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ektrem, di Kabupaten Gorontalo.
Hal itu terungkap saat Dinas Pertanian Pemkab Gorontalo melaksanakan rapat kerjasama operasional sekaligus monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi petani di Kabupaten Gorontalo,baru baru ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo,Rahmat Pomalingo mengatakan, mendorong kepesertaan petani menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan itu, prinsipnya sejalan dengan program pemerintah daerah yang menyatakan petani yang terdaftar dalam sistem Informasi manajemen penyuluhan pertanian wajib masuk BPJS ketenagakerjaan.
‘’Bagi semua anggota kelompok tani yang memperoleh bantuan dan sudah terdaftar secara simultan diwajibkan masuk BPJS Ketenagakerjaaan,’’tegas Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menyebutkan jumlah kelompok tani di Kabupaten Gorontalo kurang lebih 2.000 ribuan. Kalau per kelompk tani itu anggotanya 30 orang, tentunya total jumlah petani di Kabupaten Gorontalo sekitar 60 ribu petani.
‘’Adapun target Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo pada tahun anggaran 2023 bisa separuhnya dari kelompok tani yang ada, berarti sekitar 30 ribu petani bisa didaftarkan sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan,’’tutur Rahmat.
Rahmat menambahkan, kepedulian terhadap petani ini, sesuai dengan motto di Dinas Pertanian Kabgor. Maksudnya Dinas Pertanian Kabgor bukan saja merencanakan hidup petani, akan tetapi merencanakan kematian petani pun menjadi target.
‘’ Untuk mewujudkan moto itu salah satunya melalui kepesertaan BPJS ketenagakerjaan bagi petani, sehingga rekrutmen anggota BPJS ketenagakerjaan untuk petani terus dipacu,’’imbuh Rahmat.
Sementara itu Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Provinsi Gorontalo Arif Budiman, mengatakan data terkahir per Juli 2023 jumlah petani di Kabgor yangsudah terlindungi dengan jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebesar 17,89 persen.
‘’ Adapun jumlah klaim, baik kecelakaan kerja ataupun jaminan kematian yang sudah kami bayarkan khusus perlindungan bagi petani sudah tujuh klaim yang nilainya sebesar Rp 325 juta,’’ujar Arif.
Sebelumnya, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat membuka kegiatan itu menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kolaborasi yang dibangun BPJS TK Provinsi Gorontalo dengan Pemkab Gorontalo.
‘’Gorontalo khususnya di Kabupaten Gorontalo dominan pekerjanya adalah petani dan merekalah yang banyak berkontribusi membangun ekonomi daerah,. Kalau bicara masa depan baik masa depan kesejahteraan maupun juga meninggal nanti karena ini terkait asuransi.,”tutur Nelson.
Ketua HKTI Provinsi Gorontalo itu mengatakan, dalam rangka meningkatkan produksi pertanian Pemkab Gorontalo terus berupaya dengan Langkah pemberian bantuan alsintan kepada petani, termasuk pendanaan bantuan Kredit Usaha Rakyat(KUR) bagi petani melalui perbankan.
“Kita pun berpikir dalam memberikan bantuan kepada petani ini tidak hanya bantuan alsintan, bibit dan bantuan KUR saja, namun pasar pun dipikirkan termasuk kemaslahatan petani yakni melalui asuransi BPJS Ketenagakerjaan,” terang Nelson.
Ia pun berharap, karena semester satu sudah ada 17,89 persen diklaim maka diakhir tahun ini bisa mencapai 50 persen petani di Kabupaten Gorontalo terkait dalam BPJS.
“Tahun 2023 ini targetnya 50 persen dan tahun depan sebesar 100 persen, sehingga Pemkab Gorontalo tidak hanya memikirkan kesejahteraan petani, tapi juga demi asuransinya,” tandas Nelson. (Azis).