Gencarkan Digitalisasi Pemasaran Produk IKM ,Kemenperin Gandeng Inaproduct

 Ekonomi

 

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita (tengah) menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Ditjen IKMA dengan PT Ina Produk Indonesia (Inaproduct.com) untuk menyediakan platform digitalisasi data IKM melalui Direktori Produk Indonesia.

JAKARTA(Tilongkabilanews.id)- Perilaku belanja masyarakat saat ini telah berubah. Perubahan perilaku belanja itu sendiri akibat banyaknya pembatasan sosial. sehingga penjualan produk secara online menjadi peluang yang perlu dioptimalkan.

Terkait kondisi perilaku belanja masyarakat seperti itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya agar para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dapat meningkatkan penjualannya di tengah situasi pandemi Covid-19, khususnya memasarkan di pasar digital atau online.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan, agar pelaku IKM bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri di dalam negeri maupun global, Kemenperin pun telah menyelenggarakan berbagai program pembinaan dan pendampingan kepada pelaku IKM .

 ‘’Sejumlah program strategis yang diselenggarakan Kemenperin,  diantaranya melalui link & match atau kemitraan dengan industri skala besar dan BUMN, membangun ekosistem digital dengan masuk ke dalam platform marketplace, dan melalui pengadaan barang pemerintah dan BUMN,’’ujar Reni, di Jakart, Jum’at (14/1/2022).

Guna menggencarkan digitalisasi pemasaran produk IKM nasional, Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Ina Produk Indonesia (Inaproduct.com) untuk menyediakan platform digitalisasi data IKM melalui Direktori Produk Indonesia.

 “Hal ini sebagai upaya peningkatan promosi dan pemasaran produk IKM,” tutur Reni.

Ruang lingkup kerja sama Kemenperin dan Ina Produk meliputi penyediaan dan pertukaran data dan informasi, digitalisasi data IKM, serta peningkatan kapasitas SDM serta usaha IKM melalui pelatihan, bimbingan teknis, pendampingan, serta fasilitasi promosi dan pemasaran. “Nantinya, Ina Produk dan Kemenperin akan bersama-sama mengidentifikasi potensi IKM, dan meningkatkan promosi serta akses pemasaran di dalam dan luar negeri,” ungkap Reni.

Dirjen IKMA berharap dengan tersajinya profil IKM di database secara komprehensif yang terintegrasi dengan Inaproduct.com, akan memperluas akses pemasaran dan meningkatkan daya saing IKM dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Selain itu, kita bisa mengevaluasi kinerja IKM termasuk bagaimana agar menciptakan produknya bisa digemari oleh konsumen,” imbuhnya.

Menurut Reni, Kemenperin telah memulai program perluasan akses pasar IKM dengan memanfaatkan internet marketing sejak 2017, yaitu melalui e-Smart IKM (dapat diakses melalui www.esmartikm.id). Program e-Smart IKM merupakan sistem database IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk dalam bentuk katalog online yang terintegrasi dengan marketplace atau e-commerce, sosial media maupun WhatsApp pelaku IKM sehingga memudahkan konsumen menjangkau produk IKM.

Pada tahun 2021, tercatat lebih dari 4.600 pelaku IKM telah mengikuti webinar e-Smart IKM. Selain itu, sebanyak 3.256 IKM masuk dalam tahapan program sustainability, yang meliputi kegiatan workshop e-Smart IKM, webinar, dan pendampingan digital marketing. (Lili)

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.