Pembangunan Pasar Modern Limboto hampir selesai,
LIMBOTO(Tilongkabilanews.id)-Progres pembangunan Pasar Modern Limboto saat ini hampir selesai, yaitu sudah mencapai 82,5 persen.Terkait hampir selesainya pembangunan pasar modern tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo memprioritaskan eks pedagang Shopping Center untuk menempati pasar modern itu.
Hal itu ditegaskan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat meninjau langsung pembangunan proyek Pasar Modern Limboto akhir pekan lalu.
‘’Saya meminta pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Gorontalo untuk mengatur dan memprioritaskan eks pedagang Shopping Center menempati kios-kios di Pasar Modern Limboto yang pembangunannya hampir selesai . Perlu diingat dalam mengatur para calon pedagang yang akan ditempatkan di pasar modern ini harus sesuai ketentuan berlaku,’’tegas Bupati Gorontalo dua priode ini.
Nelson menyebutkan, berdasarkan data yang ada di Dinas Perindag Kabupaten Gorontalo,saat ini sudah tercatat sekitar 200 nama pedagang. Dari jumlah sebanyak itu sekitar 40 orang merupakan eks pedagang di Pasar Shopping Centre.
‘’Perlu diketahui, para pedagang yang menempati kios-kios di Pasar Modern Limboto itu akan dibebani biaya sebesar Rp 1,2 juta per bulan,’’tutur mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Dia menambahkan, calon pedagang yang akan berjualan di pasar modern itu disesuaikan dengan kriteria pasar itu sendiri, yaitu diantaranya pedagang baju, sepatu, barang elektronik dan lain-lain.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gorontalo, Victor Asiku mengemukakan masih ada kekurangan dalam pengerjaan proyek pasar modern tersebut yaitu soal finishing atau penyelesaian akhir dari proyek itu.
Adapun penyediaan barang seperti membran, toilet, hingga atap bitumen masih dalam tahap pengerjaan.
Victor Asiku menambahkan, kendala lain yang dihadapi dalam proses pembangunan, yaitu terkait perencanaan tenaga kerja.
‘’Kontraktor yang membangun pasar modern ini harus memfasilitasi dengan mendatangkan tenaga kerja dari luar Gorontalo. Karena spesialisasi tenaga ini jadi kendala bagi kita,’’ucap Victor Asiku. (Regy).
