Desain Miliki Peran Sangat Krusial bagi Industri Furnitur dan Kerajinan Indonesia

 Ekonomi

 

Dewan Pakar DPP HIMKI Bidang Desain, Adhi Nugraha

JAKARTA(Tilongkabilanews,id)-Pada penyelenggaraan pameran Indonesia International Furnuture Expo (IFEX)2025, HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia ) bekerja sama dengan PT Dyandra Promosindo selaku selenggara pameran telah menggelar tiga seminar berskala internasional.

Sementara  kegiatan seminar di hari terakhir atau dihari keempat penyelenggaraan IFEX 2025, pada Minggu (9/3/2025)  yang berlangsung di Free Function Area Convention Hall, JIExpo Kemayoran dengan meteri yang dibahas tentang tren terbaru dalam desain furnitur, dekorasi rumah, dan kerajinan yang diminati buyer,

Pada kesempatan seminar dihari terakhir tersebut  menghadirkan narasumber terkemuka dari dalam dan luar negeri yang  membahas tentang peranan penting sebuah desain dalam bisnis furntur maupun kerajinan. Maksudnya desain ikut andil menjadi salah satu penentu yang mendorong terjadinya peningkatan daya saing suatu produk furnitur maupun kerajinan di pasar lokal maupun global.

Dewan Pakar DPP HIMKI  Bidang Desain, Adhi Nugraha yang membuka seminar di hari terakhir tersebut mengatakan, peran desain ini sangat krusial atau sangat penting sekali dalam bisnis di sektor  industri furnitur maupun kerajinan.

‘’Begitu pentingnnya peran desain ini, di HIMKI ini dikenal dengan istilah ‘’No Design  No Business, Good Design is Good Business’’ Istilah ini mengandung arti kalau tidak ada desain bagus dan menarik itu berarti bukan termasuk dalam suatu kegiatan bisnis. Demikian juga sebalikanya kalau mampu menghasil desain yang bagus  dan menarik itu baru dikatakan  termasuk dalam suatu bisnis yang bagus’’ujar Adhi.

Menurut Adhi lebih lanjut, selama ini pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing produk di pasar, mereka melakukan  efisiensi dalam kegiatan produksi maupun  pemlihan bahan baku.

‘’Padahal ada faktor lain yang tidak kalah penting dan memiliki nilai tambah dalam meningkatkan daya saing produk furnutur maupun kerajinan di pasar domestik maupun global. Faktor lain yang dimaksud ini,yaitu desain yang menarik dan unik, sehingga dapat mendorong buyer untuk membeli produk furnitur maupun kerajinan yang dipasarkannya,;’’kata Adhi.

Menurut Adhi, sebuah desain yang dihasilkan itu bukan hanya memperhatikan aspek estetika atau keindahan maupun pungsi suatu produk saja, melainkan juga harus menggabungkan antara aspek estetika dan efisiensi produksi serta pemanfaatan teknologi. Selain itu juga  harus mampu menggambarkan atau ada keterhubungan dengan aspek ekonomi,filisofi, isu sosial,lingkungan maupun keberlanjutan.

Pada kesempatan itu Adhi berharap digelarnya seminar ini mampu menggali atau melahirkan ide-ide baru dalam menghasilkan karya desain terbaru yang selama ini memanfaatkan bahan baku tradisional seperti kayu,rotan maupun metal ntuk dikombinasikan dengan bahan baku lainnya

Ini para narasumber terkemuka dari dalam dan luar negeri yang menjadi pembicara dalam seminar terakhir di ajang IFEX 2025. Dalam seminar terakhir tersebut membahas tentang peranan penting sebuah desain dalam bisnis furntur maupun kerajinan

Sementara Ketua Bidang Pengembangan Desain Furnitur DPP  HIMKI, Abie Abdillah pada seminar tersebut menyoroti dalam pengembangan desain di sektor industri furnitur perlu adanya saling dukung atau suport antara desainer dengan pihak industri mebel itu sendiri.

‘’Maksudnya, dalam suatu ekosistem di sektor pembuatan mebel ini, yaitu adanya keterkaitan atau saling berhubungan antara desainer sebagai pembuat atau pencipta karya desain dengan industri yang mewujudkan sebuah karya produk jadi mebel tersebut,’’ujar Abie.

Menurut Abie, sebagus apa pun sebuah desain yang dibuat desainer, tidak akan sampai kepada konsumen atau pembeli, jika tidak didukung oleh pihak industri yang bertugas mewujudkan dalam bentuk produk jadi.

Lebih lanjut Abie mengatakan, selain perlu adanya harmoni yang baik antara desainer dan industri dalam suatu ekosistem, juga sebuah karya desain yang dihasilkan tersebut harus memperhatikan aspek lingkungan yang berkelanjutan. .

Abie menambahkan, dalam menghasilkan sebuah desain itu, tidak hanya sekedar adanya saling suport antara desainer dan industri, melainkan juga perlu diperhatikan bagaiman desain yang dibuat itu dapat diterima  dengabn baik oleh buyer .

Bambu Harta Karun yang Masih Dianaktirikan

Pada kesempatan itu Abie menyoroti  penggunaan bambu untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan produk kerajinan tampaknya masih seperti ‘’dianaktirikan’’

‘’Padahal potensi bambu di Indonesia ini untuk dijadikan bahan baku produk kerajinan cukup besar.Potensi sumber bambu di Indonesia sendir sebenarnya tidak dibandingkan, India dan Vietnam. Namun Indonesia ini kalah dalam potensi ekspor produk kerajinan berbahan bambu dari Vietnam  yang mencapai 10 kali lipat,’’ungkap Abie,

 Sementara di China, tambah Abie pemanfaatan serat  bambu untuk dijadikan teksil saja mampu meraup pendapatan mencapai satu miliar dolar AS dan  belum lagi ditambah produk turunan lainnya dari bahan baku bambu tersebut.

Sementara ini pemafaatan bambu di Indonesia, kata Abie hanya  yang keterkaitan dengan budaya maupun  kebutuhan suatau produk bersifat tradisional.

‘’Contoh yang berkaitan budaya, biasanya bambu ini digunakan sebagai bahan pembuatan alat musik seperti calung maupun angklung. Sementara kebutuhan produk tradional yang dibuat dari bahan baku bambu ini, seperti tampah, boboko, kerajinan anyaman bilik,’’sebut Abie.

Produk yang dihasilkan seperti yang disebut di atas itu semua, kata Abie belum memberikan nilai tambah yang siginfikan bagi kesejahteraan  perajin maupun petani bambu itu sendiri

Karena itu, kata Abie  dalam pemanfaatan bahan baku bambu yang dapat meningkatkan nilai tambah atau nilai jual tinggi, tentunya diperlukan inovasi dengan memanfaatkan teknologi yang mumpuni .

‘’Namun demikian untuk menghasilkan produk kerajinan yang mempunyai nilai jual tinggi itu, tentu juga jangan mengabaikan aspek desain. Karena desain  yang baik dan menarik ikut berpengaruh terhadap dorongan minat buyer untuk membeli dengan harga yang pantas,’’ujarnya pendiri dan pemilik Studiohiji yang bergerak dalam layanan desain mebel  maupun kerajinan.

Menurut Abie di Indonesia ini masih menghadapi tantangan serius dalam mengembangkan industri kerajian berbasis bahan baku bambu untuk kebutuhan ekspor.

Tantangan yang dimaksud,yaitu terkait bagaimana cara  treatmen atau perawatan yang baik tehadap produk kerajinan ini agar tetap tidak berjamur dan tahan lama.

Tantangan kedua, berhubunga dengan safety atau keamanan dalam penggunaan produk kerajianan berbahan bambu ini. Karena bambu ini memiliki kulit yang tajam,sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan masalah bagi penggunanya.

‘’Karena itu perlu dipikirkan bagaimana caranya penggunaan bahan baku ini tetap aman bagi pemakainya,’’ucap Abie.

Tantangan selanjutnya tekait durability. Dalam penggunaan bahan baku bambu untuk dijadikan suatu produk untuk kebutuhan ekspor,tentnnya harus memperhatikan aspek terkait durability.Maksudnya sejauhmana produkyang dihasilkan itu tetap dalam kondisi baik,mesikpun terpapar faktor eksternal, cuaca buruk, gesekan dan kerusakan mekanik.

Dia menambahkan, tantangan lainnya terkait kapasitas yang dihasilkan dan keberlanjutan dalam berproduksi.

‘’Unntuk mengatasi semua tantangan ini tentunya harus segera dicarikan solusinya, sehingga Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pasar ekspor bagi produk dengan material bambu,’’pungkas Abie. (Lili)

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts