Dedikasi Setiawati Noor Arifah’’Putri Juragan Batik’’ Gerakkan Roda Ekonomi Pelaku Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia

 Ekonomi

 

SOLO(Tilongkabilanew.id) –Terlahir dari keluarga saudagar batik di Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Setiawati Noor Arifah yang akrab disapa dengan panggilan Ifah begitu paham dengan dunia bisnis. Karena itu kiprah di dunia bisnis bagi putri saudagar batik di Lawewyan tersebut bukan sesuatu yang asing. Karena dalam darah wanita yang menyandang gelar sarjana biologi dari UGM Yogyakarta itu mengalir jiwa wirausaha yang diturunkan ayahnya.

Untuk memperkuat jiwa wirauahaya itu, Ifah pun dibekali oleh ayahnya dengan berbagai pengalaman bisnis, mulai dari batik, berjualan kue-kue, hingga membuka cafe. Namun wanita yang punya hobi mengumpilkan ide-ide wirausaha itu lebih cenderung tertarik mendalami yang berhubungan dengan dunia mebel.

Diantara ide atau agasan cemerlang yang berdampak positif bagi kelangsungan bisnis mebel di tanah air, khususnya di kawasan Solo Raya, yaitu  menghidupkan Obral Mebel Solo.

‘’Alasan saya memiliki gaggasan atau ide membuat eventa Obral Mebel ini, karena stok produk mebel yang disimpan di gudang milik pengusaha mebel cukup banyak yang belum terjual. Sementara pelaku industri mebel itu sendiri pada umumnya mereka lebih fokus untuk menggarap permintaan atau order baru dari pelanggannya.Sementara stok yang masih banyak itu menyebabkan gudang –gudang milik mereka penuh,’’ujar Ifah kepada Tilongbilanews.id, Sabtu(9/2/2025).

Lanjut Ifah solusi untuk mengurangi stok yang ada itu, dia pun menawarkan kepada para pelaku industri mebel yang ada di Solo Raya untuk memanfaatkan event Obral Mebel Solo

Gagasan atau ide digelarnya event Obral Mebel Solo ini, kata Ifah mendapat sambutan positif dari pelaku industri mebel yang ada di Solo Raya. Artin para pelaku mebel di Solo  Raya iu mendukung gagasan yang disampaikan Ifah. Karena para pelaku usaha mebel menyadari dengan ikut serta dievent Obral Mebel itu, pengusaha mebel akan mendapat uang dari hasil penjual produk mebel yang dibuatnya. Selain itu juga gudang mereka pun akan bersih, karena tidak ada stok mebel yang tersimpan lagi.

‘’Adanya event Obral Mebel ini tidak hanya pengusaha mebel saja yang dapat berkah, melainkan juga masyarakat merasa terbantu dalam mendapatkan produk mebel berkualitas tinggi yang memenuhi untuk kebutuhan pasar ekspor,’’ujar Ifah.

Kenapa masyarakat merasa terbantu mendapatkan produk mebek berkualitas di even seperti Obral Mebel Solo?

Ifah menjelaskan,selama ini para pelaku industri mebel  di dalam negeri pada umumnya berlomba-lomba membidik pasar ekspor.Sementara untuk pasar lokal seperti di daerah kurang begitu diperhatikan, Buktinya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik ini, pelaku industri hanya membuat dan memasarkan produk mebel yang biasa saja kualitasnya.

‘’Untuk itu, ketika diadakan event Obral Mebel Solo yang menampilkan produk-produk mebel berkualitas tinggi, banyak dibeli masyarakat.

Dalam satu kali pameran omzet penjualan bisa mencapai Rp500 juta. Padahal, event ini hanya berlangsung selama lima hari di mal tanpa promosi besar-besaran,’’jelas Ifah.

Setelah sukses  mewujudkan gagasannya dengan menggelar event Obral Mebel Solo, Ifah pun mulai memikirkan solusi agar konsumen tetap bisa menemukan produk-produk berkualitas setelah event Obral Mebel usai.

Dari situlah muncul ide untuk membuat showroom bersama yang dapat menampung produk-produk dari berbagai Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Solo Raya.

Setiawati Noor Arifah yang akrab disapa dengan panggilan Ifah

Sebagai warga Solo, Ifah melihat peluang besar di pasar lokal. Ia menggagas Furni Bloc, sebuah platform untuk memperkuat pemasaran produk mebel di Solo Raya, sebagai kelanjutan dari event “Obral Mebel,” pameran yang diadakan setiap enam bulan sekali untuk menghadirkan produk-produk mebel berkualitas ekspor dengan harga lebih terjangkau, yang didukung oleh Dinas Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah.

“Di Solo, masyarakat banyak belum tahu dimana menemukan furnitur dengan desain modern dan kualitas ekspor. Kebanyakan yang tersedia adalah furnitur ukiran klasik atau berbahan MDF atau toko furnitur import,’’kata Ifah,

Guna mewujudkan Furni Bloc, sebuah platform untuk memperkuat pemasaran produk mebel di Solo Raya akhirnya dipilih lokasi di kawasan heritage Sriwedari, Solo. Dengan luas sekitar 1.200 meter persegi, bangunan yang sebelumnya kurang termanfaatkan,  disulap menjadi ruang pamer dengan 30 tenant. Setiap tenant menampilkan produk unggulannya, termasuk kerajinan tembaga dari Tumang, kaca artistik, hingga kerajinan dari kayu kelapa.

“Konsepnya tetap seperti pameran. Setiap IKM menampilkan produk terbaik mereka, sehingga konsumen bisa dengan mudah menemukan furnitur dan kerajinan berkualitas dalam satu tempat,” ungkap Ifah yang kini dipercaya sebagai Ketua Bidang Bahan Penunjang di Dewan Pimpinan Pusat HIMKI

Dengan ide-ide segarnya, Ifah ingin memperluas konsep ini ke berbagai kota di Indonesia. Menurutnya, permintaan terhadap furnitur modern semakin meningkat, seiring pertumbuhan sektor perumahan, guest house dan hotel, cafe, restoran. Konsep showroom bersama bisa menjadi solusi bagi para IKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Furni Bloc juga menjadi showcase bagi produk-produk bersertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) agar lebih mudah diakses untuk pengadaan pemerintah.

“Potensi marketnya besar, tinggal bagaimana kita memfasilitasi agar produk-produk unggulan ini lebih mudah diakses masyarakat,” tuturnya penuh semangat.

Dedikasi Setiawati Noor Arifah dalam dunia mebel tak hanya memberi manfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi bagi para pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia. Dengan motto hidupnya untuk selalu menjalin silaturahmi dengan siapa saja, kreativitas, dan semangatnya, ia terus merajut mimpi untuk membawa produk-produk mebel lokal ke panggung nasional dan internasional. (Lili)

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts