Berkat Kerja Keras dan Bimbingan Mentor di HIMKI, Tukang Parkir di Bantul Sukses Jadi Pengusaha  Produk Kerajinan dari Limbah Kayu Jati

 Ekonomi

 

Founder dan CEO CV Woodeco Indonesia, Agung Setiawan, pengusaha produk kerajinan dengan menggunakan bahan baku limbah kulit kayu jati

YOGYAKARTA(Tilongkabilanews.id) – Tidak terbayangkan sebelumnya di benak hati seorang pria di Bantul, Yogykarta kalau dirinya bakal menjadi pengusaha yang produknya bisa tembus ke pasar ekspor di berbagai negara di dunia. Kenapa tidak terbayangkan? Semula pria ini hanya berprofesi seoarang tukang parkir di Pasar Klitikan Niten, Bantul dengan penghasilan rata-rata Rp 30 ribu per hari.

Namun tidak disangka nasibnya bisa berubah 360 derajat setelah menolong seorang wsiatawan bule asal Negeri Kincir Angin, Belanda yang kesasar dan sepedanya rusak  ketika berada di Bantul. Usai bertemu dengan bule yang nyasar dan membantu memperbaiki sepeda yang rusaknya itu, pria bernama Agung Seiawan ditanya oleh bule itu,’’Kamu kerja apa sehari-harinya’?” tanya wsisatawan bule Belanda itu kepada Agung. Merasa dirinya ditanya seperti itu, Agung yang sebenarnya seoaang sarjana ekonomi itu menjawab dengan spontan menjawab kalau dirinya itu hanya seorang tukang parkir di Pasar Klitikan Niten Bantul.

Setelah mendengar langsung jawaban Agung, bule itu memberikan sejumlah uang berupa Dolar AS kepada dirinya. Namun oleh Agung niat baik wisatawan itu ditolak dengan halus, karena dia menolong bule tersebut dengan ikhlas tanpa pamrih.

Usai membetulkan sepeda yang dipakai bule Belanda tersebut, di antara mereka pun terjalin komunikasi dengan akrab. Pada saat itu, Agung menuturkan kalau dirinya ini menjual kayu bakar yang digunakan untuk masak.

Pria yang menekuni pekerjaan sebagai tukang parkir sajak 2009 hingga 2017 itu menyebutkan kayu bakar yang dijualnya itu merupakan limbah kayu jati.

“Setelah mendengar ketulusan saya menolongnya dan tidak mau diberi uang serta mengetahui saya jualan kayu bakar, bule tersebut akhirnya merekomendasikan saya kepada sahabatnya di Belanda yang menjadi pengusaha di bidang ekspor impor. Menurut bule tersebut di negerinya di Belanda, limbah kayu jati dijadikan bahan baku untuk dibuat produk home décor. Akhirnya bule tersebut memberikan nomor telpon temannya agar saya menghubunginya,’’ ujar Founder dan CEO CV Woodeco Indonesia, Agung Setiawan kepada media, Jumat (2/8/2024).

Agung sendiri sebelum menekuni bisnis limbah kayu jati, dia pernah memiliki usaha di bidang properti, jualan baju dan bermacam usaha lainnya yang telah dilakukannya. Namun usaha yang digelutinya itu bangkrut dan meninggalkan sejumlah hutang kepada pihak lain dan menyebabkan dirinya menjadi miskin. Akhirnya dia pun mau tidak mau berjuang mencari nafkah dengan kata tidak ada pilihan lain untuk menekuni profesi tukang parkir. Hal itu dilakukan oleh pria yang tidak pernah melupakan jasa dan kebaikan orang lain ini, dalam menekuni pekerjaan sebagai tukar parkir, demi terjaganya priuk dapur di rumahnya tetap ngebul.

Pria yang memiliki filosfi hidupnya ‘’Eksportir Mesraaah’’ dalam menjalani hidup dengan ikhlas dan tampa pamrih itu terus berjuang dengan semangat untuk menjemput kehidupan yang lebih baik.

Agung menuturkan kepada media, dengan semangat empat lima kalau awal kisah sukses bisnis di bidang limbah kayu jati setelah bertemu dengan wisatawan bule asal Belanda itu. Ia pun mendirikan perusahaan yang diberi nama CV Woodeco Indonesia pada 2Mei 2017.

CV Woodeco Indonesia dalam kegiatan bisninya itu membuat produk olahan kayu wall panel berbahan baku limbah kayu jati yang sudah tidak dgunakan lagi oleh industri furinitur.

Selain itu, produk wall panel yang dihasilkan dari limbah kayu jati, pria yang aktif organisasi bisnis yatitu DPD HIMKI Yogyakarta sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga selama dua priode, yaitu priode 201-2024 dan 2024-2027,  di tangan pria yang kreatif ini, limbah kayu jati pun bisa disulap menjadi produk  kerajinan lain yang menarik dan bernilai jual tinggi, yaitu set peralatan makan kayu, kotak perhiasan kayu, wood pellet dan aneka produk lainnya.

‘’Produk-produk yang dibuat di CV Woodeco Indonesia ternyata mendapat sambutan dari konsumen. Bahkan produk yang kami buat ini di ekspor ke beberapa negara di lima benua, yaitu ke Belanda, Jerman, Jepang, Amerika, Australia dan negara lain;’’ ujar pria yang punya hobi menembak, memancing dan berkuda itu menyebutkan pangsa pasar negara tujuan ekspornya.

Agung yang mengaku pada awal pengiriman barang ke buyer yang di luar negeri, itu menggunakan jasa PT Pos Indonesia. Namun di awal menjalani kegiatan ekspsor, kata Agung, dirinya mengalami kergugian sebesar Rp 7 juta. Kejadian seperti ini menjadi pengalaman berarti bagi dirinya, agar di kemudian hari dalam menjalankan bisnisnya lebih baik dan teliti.

Supaya bisnisnya itu lebih baik dan maju, Agung pun terus bersemangat berjuang dan belajar. Untuk itu dia belajar mengikuti berbagai pelatihan, di antaranya seperti pelatihan ekspor –impor dan jenis pelatihan lainnya yang dinilai perlu untuk menunjang kemajuan bisnis yang digelutinya itu.

Berkat kerja keras dalam menjalankan bisnis dan tidak pernah lelah menimbu ilmu, bisnis yang dijalankannya pun perlahan-lahan cukup menggembirakan, Perkembangan bisnis yang menggembirakan itu, ucap pria yang menyukai warna merah itu menyebutkan hasil penjualan produknya yang diperoleh dari kegiatan ekspornya tersebut, dia bisa meraup keuntungan mencapai 600 juta per tahun.

Prestasi gemilang dalam bisnisnya itu, Agung dinilai sebagai sosok yang pantas untuk mendapat penghargaan. Di antaranya penghargaan yang pernah diraihnya, yaitu Penghargaan Best of Innovating Jogja 2020, Best of Indonesian Success Supplier Alibaba 2021, Best of Pertapreneur 2022 dan Best of UKM Go Global Pertamina 2022.

Selain bisnis yang digelutinya, Agung pun aktif di beberapa organisasi, di antranya sebagai Ketua Paguyuban Niteni (2021-Sekarang) Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga DPD HIMKI DIY (2023-Sekarang) dan anggota KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia).

“Saya sendiri merasa beruntung dan bersyukur bisa gabung di HIMKI. Karena di HIMkI ini saya mendapat bimbingan dari para mentor, yaitu tentang bagaimana dalam berbisnis yang baik dan benar, bagaimana cara ekspor produk ke luar negeri dan lain-lainnya.Kesuksesan dan majunya bisnis yang selama ini tidak terlepas dari bimbingan para mentor di HIMKI’’ ucap Agung.

Di akhir perbicangan dengan media, Agung pun berpesan kepada para pelaku bisnis di bidang furnitur dan kerajinan. Menurut Agung, dalam menjalan bisnis apapun, termasuk di bidang furnitur, kerajinan, dan bisnis lainnya, modal utamanya adalah harus memiliki semangat berjuang dan pantang menyerah dalam menghadapi masalah. Selain itu harus bersikap jujur dan jangan berbuat curang terhadap orang lain maupun apalagi teman yang kita kenal.

‘’Namun tidak hanya itu saja sikap yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha yang menginginkan sukses. Seorang pengusaha jangan pelit, melainkan harus berbagi atau membantu yang lain. Misalnya ada pelaku usaha UMKM yang tidak tahu tentang tata cara ekspor, sementara pelaku usaha itu dapat order dari buyer di luar negeri. Kita harus bantu berbagi pengetahuan tentang cara ekspor kepada pelaku UMKM yang masih awam dalam masalah ekspor. Karena itu, alangkah baiknya kita berbagi ilmu dan pengetahuan serta pengalaman yang kita dapatkan kepada mereka,’’ pungkas Agung. (Lili)

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts