Belajar dari Kesuksesan Industri Mebel dan Kerajinan Vietnam

 Ekonomi

 

Iman Rahman, CEO Razzaq Berkah Mulia, yang juga menjabat di DPP HIMKI sebagai Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Asia

JEPARA(Tilongkabilanews.id) – Vietnam adalah negara eksportir mebel dan kerajinan ranking kedua setelah China. Menurut penelitain yang didapatkan, kesuksesan itu tidak disebabkan oleh banjirnya investasi dari China, tetapi dari tiga negara mitra Vietnam, yaitu Denmark, Korea Selatan dan Jepang. Ketiga negara tersebut membangun industri mebel di Vietnam karena untuk kebutuhan negaranya masing-masing, selebihnya diekspor ke negara-negara lain.

Industri mebel di Vietnam dalam memasarkan produknya itu  dilakukan tidak sendiri, melainkan bersama-sama dengan para mitranya yang dari Denmark, Korea Selatan dan Jepang sehingga produknya membanjiri di pasar ekspor.

“Karena itu jangan heran kalau produk mebel dan kerajinan Vietnam itu banyak diminati oleh buyer di Eropa, Korea Selatan, Jepang dan beberapa negara lainnya,’’ucap Iman Rahman, CEO Razzaq Berkah Mulia, yang juga menjabat di DPP HIMKI sebagai Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Asia, ketika dihubungi, Selasa (2/7/2024).

Lanjut Iman, model kerjasama seperti tentu bisa dilakukan oleh pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia. Untuk itu Iman menekankan, jika pelaku industri mebel dan kerajinan di dalam negeri, terutama anggota HIMKI mau maju seperti yang dilakukan pelaku industri serupa di Vietnam, sebenarnya bisa.

‘’Maksudnya pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia bisa melakukan seperti yang dilakukan pengusaha Vietnam yaitu untuk menggandeng mitra-mitra bisnisnya seperti yang dilakukan Vietnam. Mereka memiliki kemampuan di bidang teknologi, permesinan yang canggih, desain dan jaringan pemasaran yang luas,’’ kata Iman.

Menurut Iman, seperti   pelaku industri  dan kerajinan mebel di dalam negeri rasakan bersama, untuk bersaing mendapatkan pembeli di pasar ekspor cukup ketat.  Karena pelaku industri ini untuk mendapatkan pembeli yang loyal dari luar negeri, harus bersaing dengan pelaku industri serupa dari negera lain, salah satunya Vietnam yang sudah maju dan kuat dalam menjalankan bisnisnya di industri mebel dan kerajinan.

“Maju dan kuatnya industri mebel dan kerajinan di China dan Vietnam itu menjadi tantangan bagi pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia. Kemajuan industri mebel dan kerajinan di dua negara yang menjadi pesaing berat ini, tentunya kita harus mempelajari strategi apa saja yang dilakukan, sehingga industri mereka bisa lebih maju, berkembang dan selalu unggul di pasar ekspor,’’ujar Iman Rahman.

Menurut Iman kemajuan industri mebel dan kerajinan seperti yang ada di Vietnam , sebenarnya bisa dilakukan oleh pelaku industri di Indonesia, asalkan mereka memiliki strategi dalam rangka mendapatkan pasar itu dan mampu melaksanakan strategi itu dengan baik.

‘’Pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia ini selain memiliki strategi dalam menjalankan bisnisnya untuk meraih pasar, terutama di pasar ekspor, tentu juga perlu adanya support atau dukungan dari pemerintah Indonesia sendiri,’’ kata pria yang memiliki hobi fotografi dan penyuka warna biru sebagai warna favoritnya.

Lebih lanjut Iman membeberkan strategi yang harus ditempuh oleh pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia seperti yang dilakukan Vietnam, jika menginginkan produknya banyak diminati oleh buyer di pasar ekspor.

Di antara strategi yang harus dilakukan para pelaku bisnis di bidang industri mebel dan kerajinan, yaitu melalui tahapan-tahapan seperti ini, pertama, melakukan survey dan analisis pasar. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui, produk mebel dan kerajinan seperti apa yang sedang ngetren atau menarik yang disukai konsumen.

‘’Biasanya buyer akan tertarik untuk membeli atau memberikan order kepada pelaku industri itu, jika mereka mampu membuat produk mebel maupun kerajinan yang desainnya menarik atau unik. Selain itu juga produk yang dibuatnya itu tentu harus berkualitas dan memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh pemerintah dari negara yang menjadi tujuan ekspor,’’ kata Iman.

Tahap kedua, yaitu dalam rangka menghasilkan produk yang berkualitas dengan desain yang unik atau menarik itu, tentunya perlu meningkatkan kemampuan dari pelaku industri bersama karyawannya melakukan inovasi terhadap produk yang dibuatnya.

‘’Dalam melakukan inovasi untuk menghasilkan produk mebel dan kerajinan ter-update atau terbaru ini, jelas sekali dituntut kemampuan untuk selalu kreatif,’’ ucap Iman

Selanjutnya, tutur Iman untuk mewujudkan hasil produk jadi mebel dan kerajinan yang berkualitas dan sesuai standar ini perlu ditunjang oleh teknologi terbaru dan penggunaan mesin-mesin tercanggihnya. Hal ini perlu mendapat perhatian agar produk yang dihasilkan itu benar-benar dapat menarik minat para pembeli.

Selanjutnya, tambah Iman, jika pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia itu ingin mengembangkan bisnisnya di pasar ekspor yang lebih luas lagi, bisa melakukan survey dan analisis terhadap investor yang layak untuk diajak kerjasama. Tujuannya untuk mengatuhui calon investor asing mana yang benar-benar memiliki kemampun untuk diajak kerjasama dalam mengembangkan bisnis di industri pembuatan mebel dan kerajinan yang berkualitas dengan desain menarik sesuai tuntutan pasar ekspor. Selain itu juga tentunya harus memiliki kemampuan dibidang teknologi dan permesinan yang dibutuhkan di industri mebel dan kerajinan.

Namun tidak hanya itu saja, investor yang mau dijadikan mitra ini pun harus memiliki kemampuan dibidang pengembangan industri, dan juga memiliki kemampuan dibidang pemasaran.

‘’Untuk selanjutnya, apabila sudah ada investor yang tertarik melakukan kerjasama dengan industri mebel dan kerajinan di Indonesia, perlu diperkuat dengan perjanjian-perjanjian yang jelas, baik menyangkut kepemilikian perusahaan maupun tanggung jawab,’’ tegas Iman.

Lanjut Iman, jika kerjasama itu sudah berjalan, pelaku industri mebel dan kerajinan itu perlu juga melakukan kampanye atau promosi di luar negeri dengan mengikuti event-event pameran taraf internasional, Tujuannya untuk menjaring pembeli dari berbagai negara di dunia. Karena dengan seringnya mengikuti event pameran, kemungkinan besar akan ada penambahan buyer baru yang menjadi pelanggan setia, sehingga bisnis yang digelutinya pun ikut berkembang dan maju.

Selain tahapan-tahapan tadi yang harus diperhatikan pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia dalam menjalani bisnisnya, tetapi ada juga yang tidak kalah penting ikut menentukan maju dan berkembangnya industri mebel dan kerajinan di Indonesia, yaitu peran pemerintah melalui regulasi yang dikeluarkannya.

‘’Support atau dukungan pemerintah ini penting bagi kemajuan industri mebel dan kerajinan di Indonesia, Dukungan atau support yang dinantikan pelaku industri mebel dan kerajinan, seperti kami ini jelas sekali. Karena itu, kami berharap pemerintah Indonesia dalam mengeluarkan regulasi atau kebijakannya jangan yang ribet dan membingungkan pelaku industri mebel dan kerajinan di dalam negeri. Untuk itu, tolonglah buat peraturan yang dapat mendukung industri mebel dan kerajinan di Indonesia ini semakin berkembang, maju dan berdaya saing tinggi di pasar,’’ imbuh Iman.

Regulasi yang dinantikan atau ditunggu, kata Iman, yaitu berupa subsidi, potongan pajak dan regulasi lain yang sifatnya mendukung kemajuan dan berkembangnya industri nasional. (Lili).

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts