Yayasan MATAULI Sampaikan Perkembangan Lembaga Pendidikannya kepada Panglima TNI

 Daerah

Ketua Umum Yayasan MATAULI, Fitri K Tandjung didampingi Ketua Pembina Yayasan MATAULI Akbar Tandjung beserta jajaran pengurus dan pengawas yayasan beraudiensi dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, awal pekan lalu di Jakarta.

JAKARTA, (Tilongkabilanews.id)–Pengurus dan Pembina  Yayasan MATAULI menyampaikan laporannya mengenai perkembangan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan yayasan tersebut kepada Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

‘’ Saya perlu menyampaikan kepada Panglima TNI, Pak Jenderal Andika, kalau Yayasan MATAULI ini didirikan mantan Panglima ABRI, almarhum Jenderal Feisal Tanjung bersama pak  Akbar Tandjung beserta tokoh masyarakat Tapanuli Tengah lainnya pada tahun 1991.

Sejak tahun 1993, Yayasan MATAULI telah mengelola SMA unggulan, yaitu  SMAN 1 Plus MATAULI di Pandan, Tapanuli Tengah,  Sumatera Utara,’ujar Ketua Umum Yayasan MATAULI, Fitri K Tandjung yang didampingi Ketua Pembina Yayasan MATAULI Akbar Tandjung beserta jajaran pengurus dan pengawas yayasan ketika beraudiensi dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, awal pekan lalu di Jakarta.

Lanjut  Fitri K Tanjung, SMAN 1 Plus MATAULI Pandan dalam pengelolaanya menerapkan sistem semi militer dengan menegakkan disiplin tinggi oleh instruktur dari pihak militer.

Saat ini, sambung Fitri, alumni SMAN 1 Plus MATAULI  lebih kurangg 6.500 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Lulusannya juga telah banyak masuk dalam Akmil, Akpol dan menduduki Jabatan kemiliteran di TNI AD dan matra lainnya.

Pada kesempatan itu Fitri K Tandjung juga menyampaikan perkembangan Yayasan MATAULI yang pada  tahun 2018 telah mengelola Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan (STPK) MATAULI di Pandan yang  merupakan pesisir pantai barat Sumatera, sebagian besar mahasiswanya dari sekitar Tapanuli Tengah dan mendapatkan beasiswa.

‘’Saat ini juga Yayasan MATAULI sedang dalam rangka pengurusan izin operasional Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) dalam rangka memperkuat keberadaan Titik Nol Peradaban Islam Nusantara yang diresmikan Presiden Joko Widodo di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada tahun 2017,’imbuh Fitri.

Fitri menambahkan, STAIB tersebut direncanakan dapat mulai melaksanakan perkuliahan tahun ini dengan kampus sementara di Kampus MATAULI Pandan.

Ketua Pembina Akbar Tandjung menyampaikan harapannya kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk dapat hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) yang lokasinya kurang dari 1 kilometer dari Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Barus, Tapanuli Tengah.

Adapun Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ketika dikunjungi Pembina dan Pengurus Yayasan MATAULI itu mengaku merasa terhormat. Apalagi dikunjungi Akbar Tandjung sebagai salah satu tokoh  pemersatu bangsa.

Jenderal Andika pun menyampaikan, dia pernah berkunjung ke Kampus MATAULI, ketika saat bertugas di Sibolga.

Menangapi mengenai undangan dari Pembina dan Pengurus Yayasan MATAULI untuk hadir dalam peletakan batu pertama Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) Jenderal Andika Perkasa menyatakan bersedia dan mendukung pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) di Barus. (Lili)

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.