LIMBOTO(Tilongkabilanews.id) –Tradisi perayaan Malam Qunut yang berlangsung mulai pertengahan hingga akhir Bulan Suci Ramadhan secara turun temurun yang dilaksanakan masyarakat di Kecamatan Batudaa dan sekitarnya patut dilestarikan.
Malam Qunut merupakan perjalanan spiritual saat pertengahan bulan suci Ramadhan. Karena itu, pada perayaan Malam Qunut tersebut, warga masyarakat akan berbondong-bondong menuju suatu tempat pelaksanaan untuk membeli barang kebutuhan dalam rangka menghadapi hari raya ataupun hanya untuk sekedar bersantai.
Di perayaan Malam Qunut itu tersebut biasanya dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berjualan berbagai kebutuhan yang diperlukan masyarakat . Sementara pelaksanaan perayaan Malam Qunut kali ini digelar selama tiga malam, yaitu mulai 24 hingga 26 Maret 2024, di Lapangan Portal Desa Ilomangga.
Terkait tradisi perayaan Malam Qunut yang turun temurun itu, Pemerintah Kabupaten(Pemkab )Gorontalo memberikan dorongan untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata religi di wilayah Batudaa dan sekitarnya.
‘’Pemkab Gorontalo mendorong pelaksanaan tradisi perayaan Malam Qunut ini agar menjadi salah satu destinasi wisata religi di wilayah Batudaa dan sekitarnya,’’ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorotalo, Roni Sampir menghadiri tradisi perayaan Malam Qunut di Kecamatan Tabongo, Selasa (26/3/2024).
Menurut Sekda Roni, pelaksanaan Malam Qunut ini dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM.
“Pemerintah Kabupaten Gorontalo berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini agar dapat menjadi bagian dari wisata religi yang berkembang”, terang Roni Sampir.
Roni Sampir menambahkan, kegiatan tradisi perayaan Malam Qunut tersebut akan terus dilestarikan dan berpotensi untuk diperluas ke seluruh wilayah Batudaa dan sekitarnya.(Rg)