Penjabat Sekdaprov Gorontalo Minta TPPS Begerak Cepat Turunkan Prevelensi Tengkes

 Daerah

 

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki (tengah) foto bersama usai membuka kegiatan Rapat Koordinasi Penyusunan Kinerja TPPS, di Gorontalo, Senin (7/8/2023). (Foto: Fadil)

GORONTALO(Tilongkabilaews.id)– Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki meminta Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) provinsi dan kabupaten / kota agar bergerak cepat untuk menurunkan prevelensi tengkes di daerahnya.

“Target kita di 2024 angka tengkes kita capai angka 14 persen, sementara pada 2022 kemarin angka tengkes di provinsi ini masih di angka 23,8 persen. Berarti masih ada selisih sekitar 9,8 persen,’’ujar Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Penyusunan Kinerja TPPS, di Hotel Yulia Gorontalo, Senin (7/8/2023). Berarti lanju Budiyanto masih ada selisih sekitar 9,8 persen. Oleh karena itu, pihaknya minta dengan adanya TPPS bisa banyak kolaborasi efektif yang dilakukan untuk mencapai angka yang sudah kita targetkan.

Budiyanto mengatakan TPPS harus bisa mensinergikan seluruh program percepatan penurunan stunting dari pusat, daerah hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Hal ini dimaksudkan agar setiap program yang dilaksanakan dapat dipastikan terselenggara dengan baik, dan menjawab setiap permasalahan.

“TPPS ini usianya sudah masuk tahun ketiga berarti harus sudah semakin baik lagi mekanisme kerjanya. Monitoring, evaluasi, pengawasan dan pendampingan terhadap penurunan angka prevalensi stunting perlu dimaksimalkan,” tutur Budiyanto

Sependapat dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Hartati Suleman mengatakan jangan sampai hanya istilah program yang banyak digaungkan, tetapi tidak memberikan pengaruh apapun terhadap penurunan angka stunting di daerah.

“Saya lihat ini banyak sekali istilah program untuk penurunan angka prevalensi stunting ada one day one egg, si-cantik Gorut, Go TAAT (Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting), dan masih banyak lagi. Jangan sampai istilah programnya sudah sebanyak ini, tapi angka stunting tetap di angka itu,” tandasnya

Peserta pada rakor tersebut berjumlah 49 orang, yang terdiri atas Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, Kepala Bapppeda, Kepala Dinas Kesehatan, Rektor Universitas se-provinsi, Kepala BPOM, Satgas Stunting, serta Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Kemendagri yang ikut melalui virtual zoom.(Azis).

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.