Pemkab Gorontao Waspadai Berkembangnya Penderita Kasus Gagal Ginjal Akut yang Serang Anak-anak

 Daerah

 

Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir, saat membuka kegiatan Forum Group Discussion (FGD) tentang Kewaspadaan Dini dan Penanganan Kasus Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, di Limboto, Selasa (25/10/2022).

LIMBOTO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Gorontalo mewaspadai berkembangnya penderita kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak. Terkait adanya kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo melakukan pembahasan mengenai langkah-langkah pencegahannya.

‘’Kasus gangguan ginjal yang dialami anak-anak telah teridentifikasi di 20 provinsi di Indonesia. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui dinas kesehatan perlu melakukan strategis pencegahannya agar kasus tersebut tidak akan memperparah kondisi kesehatan anak di daerah Kabupaten Gorontalo,’’ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir, saat membuka kegiatan Forum Group Discussion (FGD) tentang Kewaspadaan Dini dan Penanganan Kasus Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, di Limboto, Selasa (25/10/2022).

Disisi lain, menyikapi munculnya kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak di daerah ini, Bupati Gorontalo telah mengistruksikan kepada selururh jajaran kesehatan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif.

‘’Jajaran kesehatan yang ada di Kabupaten Gorontalo untuk menghimbau masyarakat atau orang tua agar mematuhi instruksi Meneteri Kesehatan, yaitu tidak memberikan obat jenis sirup, apabila anaknya sedang sakit. Karena obat jenis sirup diduga jadi pemicu terjadinya gangguan ginjal pada anak,’’ujar Sekda Roni Sampir.

Untuk itu lanjut Roni, jajaran kesehatan perlu melakukan edukasi kepada masyarakat atau orang tua yang memiliki balita ketika anaknya mengalami sakit agar tidak memberikan obat sembarangan, tetapi harus mendatangi dokter atau tenaga kesehatan.

Selain melakukan edukasi kepada masyarakat, tambah Roni,pihaknya  juga meminta petugas kesehatan dan stakeholder terkait melakukan inspeksi ke apotek-apotek dan toko-toko obat untuk penertiban.

“Saya berharap, melalui kegiatan FGD ini dapat menghasilkan hasil yang baik demi pencegahan dan penaganan kasus gangguan ginjal akut pada Anak di Kabupaten Gorontalo,”tuturnya.

Disamping itu Sekda Roni meminta orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun agar tidak panik. Ia meminta masyarakat memeriksakan diri ke dokter bila anak mulai memperlihatkan gejala gangguan kesehatan. (Sulduk).

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.