
Pelaksanaan Mubahasah Tauhid Tasawuf di Gedung Kasmat Lahay Limboto, Rabu (23/11/2022).
LIMBOTO(Tilongkabilanews.id) –Para orang tua di Gorontalo sejak dahulu telah melaksanakan ilmu Tasawuf. Namun dahulu itu caranya masih sembunyi-sembunyi. Karena itu, terkait pemahaman Mubahasah Tauhid saat ini dapat dibicarakan secara terbuka, sehingga pemahamannya pun akan lebih baik.
Hal itu diutarakan Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo saat membuka Mubahasah Tauhid Tasawuf di Gedung Kasmat Lahay, Rabu (23/11/2022).
‘’Bila ada hal yang menjadi pertanyaan dan ingin memperdalam tentang kesufiaan, maka pada kesempatan ini bisa kita gunakan dengan baik,’’kata Bupati Gorontalo dua priode ini menjelaskan.
Pada kesempatan itu Nelson menyampaikan tentang cita-cita Abuya Syekh Haji Amran Wali Al-Khalidi agar ajaran tasawuf kesufian ini tidak hanya sekedar di Aceh, melainkan menyebar hingga pelosok Nusantara, bahkan dunia.
Nelson menambahkan, Mudzakarah Tauhid Tasauf Asia Tenggara ke VI Dengan tema milad Kabupaten Gorontalo Ke 349 mengangkat Ajaran Kesufian,menebar keadaban dan kasih sayang sejati, mengokohkan perdamaian Gorontalo untuk Indonesia.
Mudzakarah dilaksanakan dengan tujuan dalam rangka revolusi mental,kalau bahasa sederhana di pemerintahan bagaimana mentalitas masyarakat dan pemerintah untuk berubah kearah lebih baik.
“Apalagi sesuai dengan ajaran kesufian sengaja kami angkat,karena didalam beragama tidak sekedar memahami tentang syariat, kita tidak sekedar memahami makrifat, juga hakikat beragama dan hakikat Bergama itulah yang didorong dalam kesufian ini,” imbuh Nelson.
Nelson pun berharap dengan ajaran kesufian untuk menebar kasih sayang sejati sekaligus tujuan akhir kedamaian.
“Kedamaian dunia maupun akhirat. Kedamaian ini mampu menerima diri sendiri dan menerima orang lain. Menerima orang lain, bukan hanya Islam tapi menerima manusia lain bahkan Ihsan lain dan hewan, tumbuhan . Itulah yang kita terima dengan baik,”tandas Nelson.
Kegiatan itu dipimpin langsung pendiri MPTTI Asia Tenggara, Abuya Syekh Haji Amran Wali Al-Khalidi dan turut diikuti oleh KH. Ali M. Abdillah, Syekh Rohimuddin Nawawi Al-Bantani, KH. Muhammad Zein Djarnudji, Tuan Guru H. Johari bin Mohammad Som, Wali Jakarta, Ketua MPTT – I Gorontalo, Hamdan Ladiku beserta para Dewan Guru, KH. Tengku Ansari Abasi Al-Makassari, Abun Muslim Blongkod, Tengku Iskandar Datu, Abu Habaib Tengku Fadli, beserta undangan lainnya yang hadir dari berbagai daerah se Nusantara. (Sulduk)