LIMBOTO(Tilongkabilaews.id) – Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengaku gembira karena warganya di Kabupaten Gorontalo(Kabgor) masih memiliki gairah belajar. Maksudnya walaupun warga Gorontalo itu sudah bekeluarga dan sudah berkeluarga serta faktor lainnya, namun mereka masih mau sekolah untuk menuntut ilmu.
Pernyataan itu disampaikan Nelson ketika menyerahkan ijazah paket A,B dan C secara simbolis kepada warga Kabgor yang lulus mengikuti pendidikan kesetaraan dari 22 Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF),Jum’at(25/8/2023 di GOR David-Tonny, Limboto.
‘’ Bagi warga Kabupaten Gorontalo(Kabgor) yang telah dinyatakan lulus mengikuti pendidikan, salah satunya pendidikan non formal dan mendapatkan ijazah, maka peluang kerja bagi mereka sangat terbuka. Apalagi dalam pendidikan kesetaraan itu ada life skill, keterampilan serta pendidikan keluarga,”terang Nelson.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Titianto Pauweni mengemukakan dari jumlah pendaftar pendidikan non formal sebanyak 2.114 orang, ada yang tidak lulus karena memang mereka tidak sempat ikut ujian.
‘’Banyak warga Kabupaten Gorontalo yang ikut pendidikan non formal ini menunjukkan animo masyarakat mengikuti pendidikan setara dengan formal itu cukup luar biasa. Hal ini karena kebijakan pak Bupati untuk mendorong pendidikan masyarakat, meningkat agar Indeks Pembangunan Manusia ( IPM) di Kabupaten Gorontalo lebih meningkat lagi,” jelasnya.
Titianto menambahkan, pendidikan non formal di Kabupaten Gorontalo selang tiga tahun terakhir ini mengalami peningkatan sangat signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun BPS, kata Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabgor, rata -rata pendidikan di kabupaten setempat itu sekitar 7,30 persen lama sekolah. Maksudnya rata-rata pendidikan masyarakat di Kabgor itu baru sampai tingkat kelas VII SMP.
“Hal ini yang ini pun oleh pak Bupati untuk mendorong lama sekolah di daerah ini. Kita sudah kerjasama dengan sejumlah kepala desa dan masyarakat peduli pendidikan, Alhamdulillah upaya ini ada peningkatan terlihat sejak 2016, dari beliau pertama bupati, hanya 600 jangka belajar sekarang sudah 6.127,”pungkasnya.
Sebagai catatan pendidikan non formal adalah sebagai bentuk kegiatan pendidikan sistematis dan terorganisir yang dilaksanakan di luar sistem persekolahan. Tujuannya untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan usia dan kebutuhannya yang kedepan akan berdampak baik pada kehidupannya.
‘’Alahamndulillah di Kabupaten Gorontalo lembaga-lembaga SKB dan PKBM telah menyelesaikan kurikulum program- program pembelajarannya sehingga menghantarkan warga belajar Lulus,’’ucap Titianto.
Adhan Dambea Berikan Semangat
Sementara Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Adhan Dambea yang turut hadir pada acara penyerahkan ijazah paket A, B dan C bagi peserta pendidikan non formal tersebut memberikan semangat kepada masyarakat yang baru menerima ijazah.
‘’Masyarakat yang menerima ijazah paket A,B maupun C ini jangan merasa kecil hati karena pendidikan tersebut setara dengan pendidikan formal,’’tutur Adhan ketika ikut menyerahkan ijazah paket A, B dan C kepada warga Kabgor.
Pada kesempatan itu, Adhan pun menyampaikan kisah suksesnya setelah lulus mengikuti pendidikan non formal, ia bisa menjadi Wali Kota Gorontalo dan anggota DPRD Provinsi Gorontalo.
“Saya berharap, ijasah paket A,B dan C untuk bisa dimanfaatkan dalam melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan tinggi,” kata Adhan.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Gorontalo Hendra S Hemeto, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo, Fory Armin Naway serta undangan lainnya.(Azis).