
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Limboto, Maskun Nuna
GORONTALO(Tilongkabilanews.id)- Oknum Lembaga Swadaya Masyarakat yang menyebutkan Penjabat Gubernur gagal memimpin daerah Provinsi Gorontalo, sehubungan isu terjadinya kerusuhan di Kabupaten Pohuwato, September lalu seperti yang dimuat di beberapa media daring.
‘’Pernyataan oknum LSM yang menyimpulkan terjadinya kerusuhan di Pohuwato akhir September 2023 lalu sebagai kegagalan Penjagub Ismail dalam memimpin daerah adalah hal keliru. Karena mengenai persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi tanggungjawab semua pihak,’’ujar Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Limboto, Maskun Nuna ketika diminta tanggapannya seputar kritikan dari Ketua LSM Laskar Macan Asia Provinsi Gorontalo, Kamarudin Kasim yang menyebutkan Penjagub Ismail gagal pimpin daerah dan harus dicopot,di Gorontalo, Rabu (1/11/2023).
Menurut Maskun lebih lanjut berbicara terkait berhasil atau gagalnya kepala daerah dalam melaksanakan tugasnya harus tahu dahulu apa yang menjadi tolak ukur dan siapa yang dapat meminta kepala daerah mempertanggunghjawabkan kinerjanya.
‘’ Saya sendiri berpendapat, kurang pas ketika menilai gagalnya PJ Gubernur Gorontalo bila diukur hanya menggunakan satu indikator saja, yaitu munculnya adanya kerusahaan di daerah” kata Maskun Nuna,
Untuk itu, tambah Maskun Nuna, pernyataan yang sengaja dihembuskan oleh oknum LSM di sejumlah media daring yang meminta Penjagub Ismail Pakaya untuk mundur dari jabatannya, hal itu tidak berdasar.
Menurut Maskun yang ribut di kabupaten Pohuwato, kenapa dikaitkan dengan kinerja Penjagub? Padahal di Pohuwato sendiri sudah ada bupatinya. Penjagub Ismail, ucap Maskun Nuna, tidak tinggal diam setelah mendapat kabar adanya perisitiwa kerusuhan pembakaran kantor Bupati Pohuwato, tetapi langsung ke lokasi untuk menenangkan situasi dan setelah berproses alhamdulilah sudah ada solusinya.
‘’Karena itu, kepada pihak yang mengkritik harus tahu masalahnya terlebih dahulu,” tutur Maskun.
Ia menilai kinerja Penjagub Ismail memasuki enam bulan sudah cukup baik. Karena itu, dia pun mendukung agar Ismail menuntaskan masa jabatannya hingga Mei 2024.
“Kalau ada desakan agar Penjagub mundur, itu kurang pas. Kami meminta kepada Mendagri untuk tidak terpengaruh dengan isu tersebut. Kami dukung Pak Pj Gubernur Gorontalo untuk tetap fokus bekerja, melayani masyarakat serta melaksanakan program program yang ada. Untuk itu, kami mendukung pak Ismail Pakaya untuk terus bekerja sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo,’’tutup Ketua HMI Cabang Limboto. (Azis).