GORONTALO(Tilongkabilanews.id)– Kekeringan dan Kebakaran Hutan (Karhutla) telah mengintai warga di Provinsi Gorontalo. Bahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo telah menetapkan empat wilayah kabupaten di provinsi tersebut memasuki status Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan (Karhutla) Adapun empat kabupaten dimaksud yakni Pohuwato, Boalemo, Bone Bolango dan Gorontalo.
‘’Kondisi kekeringan di Gorontalo berdampak pada 9.828 warga yang tersebar di 14 kecamatan di empat kabupaten,’’ujar Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki pada menggelar Rapat Forkopimda diperluas yang berlangsung di Aula Rumah Dinas Gubernur, Selasa (12/9/2023) yang dipimpin langsung Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya.
‘Sehubungan terjadinya kekeringan di empat kabupaten tersebut, Pemprov menyiagakan 13 tangki air bersih dengan kapasitas 19.000 liter yang tersebar di lima unit organisasi yakni BPBD, PMI, Dinas Sosial dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Gorontalo,’’sebut Budi.
Sejauh ini, lanjut Budi upaya penanganan lintas sektor sudah menyalurkan 241.750 liter air bersih. Rinciannya di Kabupaten Boalemo 103.000 liter, Bone Bolango 60.750 liter dan Kabupaten Gorontalo 78.000 liter. Ini belum dihitung dengan kontribusi Pemda di masing masing kabupaten dan kota.
Budi yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD. menilai, meski Gorontalo sudah diguyur hujan ringan dua hari terakhir namun ancaman kekeringan masih mengintai. Selain kekurangan air, ancaman gagal panen dan kebakaran hutan menjadi perhatian.
Masalah pendistribusian air terkendala dengan peralatan yang minum dan debit air bersih yang kurang sehingga petugas harus mencari lokasi yang lebih jauh. Ketiadaan media penampungan air yang besar di perkampungan warga membuat mereka menampung air bersih di tempat seadanya seperti ember dan galon.(Viona).