Hamka Berharap Para Wisudawan UMGO Jadi Penggerak Pembangunan di Gorontalo

 Daerah

 

Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer bersama Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. dan Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo Prof. Dr. H. Abd. Kadim Masaong, M.Pd usai menghadiri Sidang Senat Terbuka dalam rangka Milad UMGO ke-14 dan Wisuda Program Sarjana Angkatan ke-16, di Gedung Indoor David Bobihoe Akieb UMGO, Sabtu (11/6/2022). (Foto : Salman)

KABGOR(Tilongkabilanews.id)– Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Sabtu(11/6/2023) menggelar wisuda program sarjana ke 16 yang dirangkai milad univesitas tersebut yang 14  di Gedung Indoor David Bobihoe Akieb.

Wisuda program sarjana itu diikuti sebanyak 189 mahasiswa lulusan berbagai fakultas, yaitu berasal dari Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Psikolog, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Fakultas Sains dan Ilmu Komputer

Pada acara wisuda program sarjana dan milad tersebut turut dihadiri Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer dan Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir.

‘’Para wisudawan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) diharapkan bisa menjadi penggerak dan penyedia media solusi atas berbagai masalah pembangunan di Gorontalo,’’ujar Hamka pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka Milad UMGO ke-14 dan Wisuda Program Sarjana Angkatan ke-16,

Pada kesempatan itu, Hamka mengaku merasa bangga dan turut berbahagia  diselenggarakannya wisuda sarjana ini.

Hamka mengatakan , UMGO di mata pemerintah merupakan kampus yang sehat, mampu menjalin koordinasi, dan bekerja sama dengan baik bersama pemerintah daerah. Ia meyakini kampus UMGO yang berdiri sejak 11 Juni 2008 ini akan berkembang pesat menjadi yang terdepan di Provinsi Gorontalo.

Terlebih tantangan di masa depan yang mengharuskan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi era revolusi 4.0. Oleh karena itu, peran strategis UMGO seperti menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang adaptif, inovatif, sekaligus antisipatif dengan tantangan perubahan yang dimaksud sangat diperlukan.

“Saya juga berharap cara pandang kita terhadap kegiatan wisuda dan dies natalis tidak sekedar sebagai rutinitas maupun ceremony semata, tetapi harus dipandang sebagai proses refleksi sekaligus koreksi terhadap proses managerial penyelenggaraan pendidikan dimulai dari konsep perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan feed back atas apa yang telah dicapai selama ini,“ tutur Hamka.(Azis).

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.