Angka Stunting di Provinsi Gorontalo Masih Cukup Tinggi

 Daerah

 

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting yang digelar oleh BKKBN Gorontalo di Hotel Damhil, Kota Gorontalo, Senin (21/2/2022). (Foto : Haris).

GORONTALO(Tilongkabilanews.id)- Angka stunting di Provinsi Gorontalo masih cukup tinggi, berada pada angka 29 persen.

‘’Hadirnya Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang baru dibentuk dengan tugas mendampingi, memantau, dan memberikan edukasi kepada keluarga yang rentan dan berisiko stunting, saya berharap target penurunan kasus stunting yang telah ditetapkan oleh bapak Presiden sebesar 14 persen pada tahun 2024 bisa kita capai,”ujar Wakil Gubernur Gorontalo, Idris  Rahim pada Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Damhil, Kota Gorontalo, Senin (21/2/2022).

Mengenai pembentukan TPK lanjut Wagub Idris merupakan salah satu pembaruan strategi dalam percepatan penurunan stunting yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.

‘’Pembentukan TPK ini diharapkan mampu mempercepat tercapainya target penurunan stunting yang telah ditetapkan sebesar 14 persen pada tahun 2024,’’tuturnya.

Sementara Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo, Hartati Suleman mengemukakan alasan dibentuknya Tim Pendamping Keluarga (TPK), yaitu  untuk mendukung percepatan penurunan stunting.

‘’ BKKBN membentuk TPK di seluruh desa dan kelurahan terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB,’’ tutur Hartati.

Hartarti lebih lanjut mengungkapkan, jumlah TPK yang sudah terbentuk di Provinsi Gorontalo sebanyak 986 tim. Rinciannya, Kabupaten Gorontalo 303 tim, Boalemo 114 tim, Pohuwato 123 tim, Bone Bolango 175 tim, Gorontalo Utara 124 tim, dan Kota Gorontalo 147 tim.

“Kami akan menyelenggarakan penguatan kapasitas bagi seluruh TPK secara berjenjang melalui kegiatan pelatihan teknis dan orientasi, serta pengenalan aplikasi Elsimil atau elektronik siap nikah dan hamil yang nantinya akan menjadi perangkat dalam pelaksanaan pendampingan keluarga risiko stunting,” kata Hartati .

Selain membentuk TPK kata Hartarti, BKKBN Gorontalo juga melaksanakan beberapa kegiatan strategis untuk percepatan penurunan stunting, diantaranya melakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota terkait Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi, serta menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan media massa.

‘’BKKBN Gorontalo juga menjajaki kerja sama dengan lembaga swasta dan BUMN untuk pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) pada kegiatan promosi, publikasi, dan sosialisasi penurunan stunting,’’pungkas Hartarti. (viona).

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.