Pencegahan Dini dari Upaya Penyusupan Faham Negatif Melalui Sekolah Sangat Penting

 Daerah

 

Suasana pemberian materi pada kegiatan Remaja Cakap Digital di SMA 1 Limboto, Kabupaten Gorontalo, Senin (20/6/2022). Kegiatan literasi digital itu dirangkaikan dengan sosialisasi anti paham radikalisme dan terorisme dari Satgaswil Gorontalo Densus 88. (Foto: Elis).

KABGOR(Tilongkabilanews.id –Siswa sekolah sering dijadikan sasaran untuk disusupi paham-paham negatif, seperti terorisme dan radikalisme. Mudahnya para siswa disusupi faham negatif itu, karena diusia mereka itu dalam kondisi labil.

‘’Karena pencegahan dini melalui sekolah-sekolah sangat penting dilakukan, agar paham terorisme dan radikalisme tidak berkembang,’’ujar Kanit Intelijen Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Gorontalo Detasemen Khusus Anti Teror (Densus) 88 Mabes Polri, Saffan A pada kegiatan sosialiasi Program remaja cakap (Recak) Digital di SMA Negeri 1 Limboto yang  diintegrasikan dengan sosialisasi anti terorisme dan radikalisme yang digelar di Aula SMA 1 Limboto, Senin (20/6/2022).

Menurut Saffan  kaum milenial rentan sekali disusupi paham radikal karena jiwa mereka masih labil. Istilahnya masih mencoba menemukan jati diri.

‘’Jangan sampai para  kaum milenial yang kondisinya sedang labil itu terjebak pada pehamaman yang radikal dan aksi terorisme,” tutur Saffan.

Ditambahkan Saffan, radikalisme merupakan suatu ajaran, doktrin atau praktik paham yang berbahaya, serta dipahami sebagai aliran yang menghendaki pergantian dengan cara yang keras dan cepat. Beberapa karakter radikalisme terlihat dari sikap yang intoleran dan fanatik.

 “Karakter lain yakni eksklusif, menjalani kehidupan sendiri dan menutup diri dari pemahaman yang lain. Berikutnya revolusioner, cenderung mendukung perubahan dan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya,” imbuhnya.

Data Satgaswil Densus 88 menyebut, potensi radikalisme dan terorisme di Gorontalo semakin meningkat. Tahun 2020 ada tujuh terduga teroris yang diamankan di wilayah Kabupaten Pohuwato. Tahun 2022, ada 11 orang terduga teroris yang turut diamankan petugas.

Pada kesempatan itu, Saffan pun mengimbau kepada pelajar dan masyarakat umum untuk mewaspadai paham radikalisme dan terorisme. Perkumpulan dan kajian agama yang menyimpang agar dapat dicermati dan dilaporkan kepada pihak berwajib.

Sementara di tempat yang sama Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfotik, Zakiya Baserewan mengatakan, Dinas Kominfo dan Statistik (Diskominfotik) menggagas program Recak Digital dengan tujuan untuk mengedukasi siswa – siswi SMA di Provinsi Gorontalo cerdas bermedia sosial.

‘’Para siswa-siswi SMA ini dibekali dengan etika bermedia sosial, literasi keamanan digital, refleksi dan aksi serta akses data dan Informasi,’’kata Zakiya.

Zakiya menambahkan pelaksanaan program Recak Digital pada tahun 2022 ini, pihak Diskominotik Provinsi Gorontalo memilih 12 SMA yang menjadi pilot project.

‘’Sosialiasi Recak Digital di SMA 1 Limboto ini merupakan SMA yang ketujuh. Hari ini agak berbeda, karena kita ikut menggandeng tim Satgaswil Densus 88 untuk mengedukasi siswa siswi tentang anti terorisme dan radikalisme,” pungkas Zakiya Baserewan. (Azis).

 

 

 

 

 

 

 

banner 468x60

Author: 

Related Posts

Comments are closed.